Secangkir Puisi Sebait Kopi, Musikalisasi Puisi Mahasiswa UNS Peringati Hari Pahlawan
Seni budaya | 12 November 2023, 03:15 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Sejumlah aktivis kesenian teater kampus, dan aktivis mahasiswa berpartisipasi dalam acara Secangkir Puisi Sebait Kopi, Jumat (10/11/2023). Hari di mana negeri ini memperingati Hari Pahlawan 10 November.
Acara ini digagas Teater Sopo Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sebelas Maret (UNS) di hutan Fisip UNS. Lokasi berbentuk arena panggung terbuka, di bawah pepohonan yang rindang.
Momen Hari Pahlawan menjadi pas ketika para pekerja teater kampus ini membawakan karya Chairil Anwar, Joko Pinurbo, hingga puisi Aris Sardjono, seorang senior seniman teater di Fisip UNS.
Ritmis, intim dan sakral terasa dari komposisi musikalisasi puisi yang sore itu ditampilkan.
Mereka yang mengisi acara ini seperti Teater Peron (FKIP), Teater Gadang (Fakultas Ekonomi), Teater Delik (Fakultas Hukum), Teater Sopo (Fisip) dan bintang tamu Harmoni Amourest.
Baca Juga: Hadiri Aksi di Monas, Menlu Retno Baca Puisi 'Palestina Saudaraku': Indonesiaku selalu Bersamamu
Kelompok Harmoni Amourest ini adalah musisi muda asal Karang Anyar berkultur popfolk. Lagu-lagu mereka juga sudah beredar di lanskap musik digital.
Ide berekspresi dengan tajuk Secangkir Puisi Sebait Kopi ini sudah berlangsung sejak tahun 1995. Dua pekerja Teater Sopo, M. Romdhon dan Teguh Turisman mencari wadah berekspresi yang simple untuk latihan.
“Konsepnya sebagai latihan di luar agenda pentas besar, atau pentas kecil seperti bikin-bikin,” kata Teguh.
Baca Juga: Puisi Chairil Anwar Bertemakan Kemerdekaan untuk Peringati HUT ke-78 RI
Romdhon sebagai penggagas lainnya mengamini apa yang disampaikan Teguh.
Tentang nama yang dipakai Secangkir Puisi Sebait Kopi, ia punya alasan yang ringan.
”Ya biar beda saja, dengan yang lain,”ujarnya.
Namun setidaknya, acara ini masih menunjukkan solidaritas antarpekerja seni teater kampus.
Saling mendukung dalam komunitas kesenian, menjadi pilihan saat terjadi penurunan pasca-Covid beberapa waktu lalu. Kampus masih menjadi titik penting lahirnya para seniman beserta karya-karya seninya.
Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV