War Ticket Dianggap Tidak Adil, Indonesia Bisa Tiru Jepang Gunakan Sistem Lotre Jual Tiket Coldplay
Musik | 19 Mei 2023, 15:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Band rock asal Inggris, Coldplay akan manggung di Indonesia untuk pertama kalinya pada pertengahan November 2023 mendatang.
Promotor membuka pembelian tiket selama tiga hari pada 17-18 Mei untuk pengguna BCA dan 19 Mei 2023 untuk publik. Seluruhnya ludes terjual.
Pihak penyedia layanan tiket, Loket.com mengungkapkan lebih 1.530.000 orang memperebutkan tempat duduk di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada hari pertama pre-sale.
Baca Juga: Tiket Ultimate Experience Coldplay: Dibanderol Rp11 Juta, Paling Mahal tapi Paling Cepat Habis
Bagaimana bisa sejutaan orang memperebutkan tiket konser yang tak sampai setengah calon pemesannya itu?
Mekanisme pemesanan tiket konser di Indonesia kerap dilakukan secara rebutan.
Pembeli harus membuka situs penjualan tiket pada tanggal dan waktu yang telah ditentukan promotor secara tepat waktu.
Namun, meski pembeli sudah tepat waktu sekali pun, ia bisa jadi masih berada dalam sistem antrean.
Baca Juga: Catat, Tiket Coldplay Status Full Booked Belum Tentu Lunas dan Masih Bisa Gagal Pembayarannya
Sehingga memunculkan istilah yang dinamakan war ticket atau perang tiket.
Siapa cepat, atau sedikit beruntung, bisa langsung masuk ke formulir pembelian tiket, dan mendapatkan karcis idola yang dinanti.
Hal itu berbanding terbalik dengan sistem pembelian tiket di Jepang.
Antre Indonesia, Undian Jepang
Pengamat musik, Nuran Wibisono menjelaskan di Jepang memiliki sistem pemesanan tiket model lotre atau chusen.
Baca Juga: Kejadian Lagi! Baru 2 Menit Dibuka, 500.000 Orang Sudah Antre Beli Tiket Konser Coldplay
Calon penonton yang menggunakan mekanisme ini nantinya bisa membeli tiket jika hasil undiannya positif. Mereka tak perlu dilemparkan dalam posisi antrean.
Penulis buku berjudul Nice Boys Don't Write Rock n Roll ini juga berpendapat, penggunaan mekanisme undian untuk membeli tiket lebih adil karena terkomputerisasi oleh sistem.
"Sistem seperti ini sudah dipakai di banyak negara. Terutama buat konser-konser artis besar yang banyak peminatnya," tutur Nuran kepada Kompas TV, Jumat (19/5/2023).
Selain itu, Nuran juga mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi adanya antrean dalam sistem war ticket.
Baca Juga: Jelang Coldplay ke Jakarta, Jastip Tiket Konser Menjamur, Apa Bedanya dengan Calo?
Salah satunya oleh robot yang telah diprogram untuk membeli tiket.
"Perkara robot juga pengaruh kalau di sistem non-lotre. Begitu juga akses internet hingga jumlah gawai," terangnya.
Ia membandingkan dengan mekanisme pembelian tiket di Indonesia, sistem yang diterapkan di Jepang membuat orang tidak perlu war ticket hingga mengantre.
"Kalau lotre ini siapa pun yang mau beli tinggal daftar saja. Tidak pakai antre atau harus refresh, atau harus nunggu di laman tanpa boleh di-close. Sehingga lebih efisien secara waktu dan tenaga," lanjutnya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Bakal Ajak Coldplay Cicipi Makanan Khas Indonesia
Pengalaman pembelian tiket konser ala Jepang juga dibagikan oleh fotografer asal Indonesia, Kevin Pramudya Utama, melalui akun Twitter miliknya.
"Sudah saatnya Indonesia mengikuti Jepang di mana tiketnya diundi sistem lotre (lebih manusiawi?) dan menghapuskan sistem war ticket yang banyak botnya itu," tulis Kevin di @kevinpramudya_, Kamis (18/5/2023) kemarin.
Dalam sistem undian, pembeli diminta untuk memilih tiga kategori tiket yang diinginkan. Kemudian, semua tiket yang dipesan akan diundi.
Jika salah satu tiket prioritas tidak terpilih, pembeli masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan tiket dari kategori lainnya.
Pembeli kemudian diminta untuk memasukkan nomor kartu kredit atau debit yang digunakan untuk membeli tiket.
Baca Juga: Minta Tidak Dilanjutkan, Wakil Ketua MUI Nilai Konser Coldplay Langgar Konstitusi karena Dukung LGBT
Nanti pengumuman jika pembeli berhasil mendapatkan tiket dilakukan seminggu hingga satu bulan usai tiket telah dipesan.
"Pengumuman dapet atau enggaknya biasanya seminggu-sebulan setelah kita order, makanya inilah yang disebut 'sistem lotre' daripada nunggu 500.000 orang (dalam antrian seperti sistem pembelian tiket di Indonesia), gak adil banget," jelas Kevin.
Penulis : Danang Suryo Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV