> >

Mengenal Kakeibo, Cara Mencatat Pengeluaran seperti para Ibu di Jepang yang Bisa Bikin Hemat

Lifestyle | 30 Januari 2023, 16:26 WIB
Ilustrasi. Orang Jepang punya metode pencatatan keuangan atau financial journaling yang disebut Kakeibo. Meski terkesan mudah dan sederhana, financial journaling juga menjadi bagian penting dalam pengelolaan keuangan yang baik. (Sumber: iStockphoto)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat Jepang terkenal sebagai masyarakat yang mempunyai etos kerja dan disiplin hidup yang tinggi. Banyak budaya mereka yang diadopsi oleh warga dunia, guna memperbaiki kualitas hidup.

Mulai dari seni melipat kertas, memasak, merapikan baju, hingga seni mengelola keuangan.

Orang Jepang punya metode pencatatan keuangan atau financial journaling yang disebut Kakeibo. Meski terkesan mudah dan sederhana, financial journaling juga menjadi bagian penting dalam pengelolaan keuangan yang baik.

Perencana keuangan dan CEO Zap Finance, Prita Ghozie, mengatakan, metode Kakeibo pertama kali
dipopulerkan Hani Motoko pada 1904 untuk para ibu rumah tangga.

Motoko mengajak para ibu di Jepang untuk menulis pengeluaran keuangan mereka dengan lebih rapi dan teratur.

"Metode Kakeibo terbukti berdampak positif. Karena mengajak refleksi diri atas pembelanjaan yang sudah dilakukan," kata Prita dalam unggahan di akun instagram pribadinya beberapa waktu lalu, dikutip Senin (30/1/2023).

Baca Juga: Simak Tips Menghadapi PHK, Mulai dari Cara Atur Keuangan sampai Cari Alternatif Karir

Prita menjelaskan, Kakeibo bermanfaat untuk mengubah kebiasaan buruk seseorang saat mengeluarkan uang, sehingga dapat menjadi seimbang dan mindful saat membelanjakan uangnya.

Kakeibo membagi pengeluaran menjadi empat kategori, yaitu:

1. Essential: kebutuhan pokok, tagihan, transportasi, kesehatan, dan lainnya.
2. Optional: belanja kebutuhan sekunder dan lainnya.
3. Leisure: hiburan, makan di luar atau dining out, dan lainnya.
4.  Extras: pengeluaran tak terduga atau terduga tapi datangnya tidak rutin.

Dengan Kakeibo, kita juga mulai menanamkan pola pikir bahwa pengeluaran dilakukan sebagai selisih dari pemasukan dan harapan menabung.

"Bagaimana Kakeibo bisa membantu menabung karena kita diminta untuk menuliskan jumlah harapan target menabung yang ingin dilakukan setiap bulan, mengakui jumlah tabungan yang sesungguhnya dilakukan, dan apa yang bisa dilakukan agar target tercapai," terang Prita.

Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan untuk Menghadapi Inflasi Tinggi

Bagi yang ingin menerapkan Kakeibo, bisa memulainya dengan langkah berikut.

Cara Mencatat Pengeluaran Keuangan ala Kakeibo:

1. Pada awal bulan, buat catatan pemasukan (gaji, side-hustle, profit-taking) dan catatan pos-pos pengeluaran.

2. Tentukan berapa jumlah selisih uang yang mau ditabung dan investasi.

3. Buat catatan pengeluaran mingguan.

4. Refleksi dan evaluasi di akhir bulan.

Menurut Prita, mencatat pengeluaran mingguan akan sangat membantu untuk mengetahui pada hari apa biasanya pengeluaran tertentu dilakukan. Sehingga tahu apa saja yang mendasari pengeluaran tersebut.

"Untuk pekerja lepasan, pekerja harian, atau pebisnis, hal ini akan sangat membantu untuk pengaturan keuangan bulan depannya," ucap Prita.

Kemudian, pada hari pertama bulan berikutnya, saatnya melakukan refleksi diri atas keuangan bulan lalu. Anda bisa menuliskan berapa banyak penambahan tabungan di rekening? Sudah idealkah dana darurat per bulan ini? Bagaimana dengan penambahan investasi?

"Dan yang terpenting, pembelian impulsif apa saja yang dilakukan bulan ini?" ujarnya.

Baca Juga: Mau Tabungan Cepat Terkumpul? Coba Tips Menabung ala K-Popers Ini

Prita menyampaikan, Kakeibo efektif untuk membantu kita memiliki kendali atas keuangan. Metode ini memaksa kita untuk berpikir tentang pembelian serta apa yang memotivasi kita untuk membelinya.

"The Japanese art of saving money adalah tentang perasaan sejahtera yang berkelanjutan yang berasal dimulai dari bebasnya kendali uang atas hidup kita sejalan dengan aspek lain dalam hidup. Sebisa mungkin cobalah untuk menghabiskan uang dan belanja dengan bijak," tutur Prita.

"Get something that will last: this will be more fulfilling in the long run (Beli sesuatu yang akan bertahan lama: ini akan lebih memuaskan dalam jangka panjang, red)," sambungnya.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU