> >

Tumplak Punjen Kaesang-Erina, Jokowi Beri Pesan saat Mantu Terakhir yang Ingin Anak Cucunya Rukun

Selebriti | 11 Desember 2022, 10:44 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana menyapa warga dari atas kereta kencana yang membawanya dari Rumah Dinas Walikota Solo, Loji Gandrung ke Puro Mangkunegaran sebagai lokasi Tasyakuran pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono, Minggu (11/12/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

SOLO, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam prosesi ngunduh mantu berpesan kepada seluruh anak dan cucunya untuk hidup rukun dalam persaudaraan.

Sebelum menuju Pura Mangkunegaran, proses ngunduh mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono dilakasanakan di rumah Dinas Walikota Solo, Loji Gandrung, Minggu (11/12/2022).

Proses ngunduh mantu Jokowi ini diawali dengan sungkeman Kaesang-Erina kepada orang tua, nyebar udik-udik, tumplak punjen, serta begalan.

Upacara itu juga diikuti oleh anak dan cucu Jokowi yakni Gibran Rakabuming bersama istri Selvi Ananda, Bobby Basution bersama istri Kahiyang Ayu, Kaesang Pangarep bersama istri Erina Gudono, serta para cucu, Jan Ethes Srinarendra, Sedah Mirah Nasution, La Lembah Manah, serta Panembahan Al Nahyan Nasution.

Baca Juga: Gemas! Jan Ethes Ambil Udik-Udik yang Dibagikan Iriana Jokowi, Kaesang Protes: Kok Diambilin, Jangan

Jokowi dan Ibu Negara Iriana memberi pesan kepada para anak dan cucu untuk selalu menyembah Tuhan Yang Maha Esa agar diberkati dalam hidup berkeluarga.

Khusus kepada putera sulung Gibran Rakabuming, Jokowi berpesan untuk bisa mengayomi dan menjadi contoh adik-adik.

"Demikian juga, adik berbakti dan menghargai saudara yang lebih tua," pesan Jokowi.

Sementara putera sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, menyampaikan terima kasih kepada kedua orangtuanya yang telah merawat sejak kecil hingga saat ini.

Seluruh anak, lanjut dia, juga berdoa agar Presiden Joko Widodo beserta ibu selalu diberi kesehatan dan panjang umur.

 

Apa itu tumplak punjen

Melansir Kompasiana, tumplak punjen atau tumpak punjen berasal dari kata tumplak berarti menuang, punjen berarti pundi-pundi atau hasil dari usaha yang dikumpulkan. 

Acara tumplak punjen ini dilakukan orangtua hanya pada pernikahan terakhir anaknya, dalam hal ini tidak harus si bungsu.

Dalam khasanah budaya Jawa, orangtua mempunyai tugas atau kewajiban yang harus dilaksanakan kepada anaknya. 

Pertama kali adalah memberikan nama pada anak, kedua, adalah nggulawentah atau mendidik, ketiga adalah ngemah-emahake atau menikahkan.

Baca Juga: Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Bagikan Udik-Udik Saat Kirab, Warga Antusias Berebut

Di saat orangtua melangsungkan pernikahan anaknya yang terakhir inilah upacara tumplak punjen dilakukan sebagai tanda telah selesainya kewajiban orangtua terhadap anak-anaknya. 

Punjen secara simbolis diwujudkan dengan bungkusan berisi uang (jumlah bungkusan disesuaikan dengan jumlah anak, menantu, cucu serta buyut dan seterusnya), beras kuning, bumbu dapur atau rempah-rempah, dan sejumlah uang logam. 

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU