Refleksi HUT ke-77 RI, Cholil Mahmud Efek Rumah Kaca: Kemerdekaan Bukan Seremonial Semata
Selebriti | 17 Agustus 2022, 17:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Vokalis Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmud, mengajak masyarakat untuk melakukan refleksi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) terkait makna kemerdekaan.
Menurutnya, makna kemerdekaan ini perlu ditelaah kembali dengan memunculkan pertanyaan, sejauh mana tujuan kemerdekaan itu dilakukan.
“Masih terus terus perlu menyerap apa, sih, yang orang rasakan dari kemerdekaan itu,” kata Cholil Mahmud melalui sambungan telepon, Selasa (16/8/2022), mengutip dari Antara.
Baca Juga: Kemeriahan Upacara Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia Pasca 2 Tahun Pandemi!
“Jadi memang selain belajar dari buku, tapi juga melihat bagaimana masyarakat memaknai kemerdekaan, itu bisa mempengaruhi kita, saya terutama dalam memaknai kemerdekaan itu sendiri.”
Cholil juga mengatakan bahwa masyarakat perlu terlibat aktif dalam menyuarakan pendapatnya, khususnya mempertanyakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Pertanyaan mengenai makna kemerdekaan ini dituangkan dalam lagu Efek Rumah Kaca yang berjudul Mereka. Lagu yang rilis pada 12 Agustus 2016 lalu ini ditulis oleh Adrian Yunan.
Bagi Cholil Mahmud, lagu Merdeka ini memberikan kritik terhadap diri sendiri sekaligus refleksi makna kemerdekaan.
“Itu lebih ke pertanyaan-pertanyaan makna kemerdekaan itu memang apa, sih? Kita sudah pada babak yang mana dalam kemerdekaan ini?”
Baca Juga: Penampilan Lyodra Ginting di HUT ke-77 RI: Bawakan 3 Lagu Daerah hingga Candaan Vidi Aldiano
Lebih lanjut, pelantun ‘Seperti Rahim Ibu’ itu bilang bahwa peringatan kemerdekaan ini bukan sebatas seremonial saja, tetapi lebih jauh dari itu.
“Maksudnya kita ini sudah mendapatkan apa yang orang impi-impikan sebuah kemerdekaan atau tidak, yang bukan seremonial semata tetapi yang memang kita hidup bareng-bareng,” kata Cholil,” jelas Cholil.
Selain lagu Merdeka, refleksi kondisi Indonesia yang telah merdeka ini juga tertuang dalam lagu Menjadi Indonesia. Menurutnya, lagu tersebut juga merupakan autokritik tentang kondisi Indonesia saat ini.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara