Jokowi Dorong Petani Tanam Kelapa Genjah, Apa Itu?
Lifestyle | 13 Agustus 2022, 09:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan rombongan meninjau penanaman kelapa genjah di Sukoharjo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Pemerintah akan mempersiapkan industrialisasi untuk kelapa genjah.
Presiden Jokowi mengatakan, menanam jenis kelapa dengan pohon pendek tersebut dapat menjadi tambahan pemasukan bagi masyarakat.
Oleh sebab itu, Jokowi menyarankan, pekarangan yang saat ini kurang produktif dapat ditanami kelapa genjah.
Apa itu kelapa genjah?
Dikutip dari laman Dinas Perkebunan Kabupaten Banyuasin, kelapa genjah memang berbeda dengan kelapa biasa.
Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Jawa Tengah, Jokowi Tinjau Pengembangan Kelapa Genjah
Jika kelapa biasa baru bisa berbuah di usia minimal enam tahun, kelapa genjah sudah bisa berbuah di usia tiga atau empat tahun.
Perbedaan yang signifikan antara kelapa dalam dan kelapa genjah, yaitu pada kecepatan berbuah, tinggi tanaman, ukuran, dan jumlah buah.
Pohon kelapa genjah dapat berbuah pada usia 3-4 tahun dengan memiliki batang pendek sekitar 12 meter dan ukuran buahnya maksimal 1,5 kg/butir.
Pada saat panen, pohon kelapa genjah dapat berbuah sebanyak 140 buah per tahun untuk satu pohon.
Sedangkan untuk pohon kelapa dalam mulai berbuah pada usia 6-8 tahun dan hanya menghasilkan 90 buah per tahun.
Bukan hanya itu, kelapa genjah juga memiliki banyak manfaat, sehingga cocok ditanam oleh petani. Manfaat itu bergantung pada jenis kelapa genjah yang ditanaman, misal jenis kopyor atau pandan wangi.
Selain itu, kelapa genjah cocok ditanam di pekarangan rumah karena mudah untuk memanennya, bahkan untuk ibu rumah tangga sekalipun.
Baca Juga: Jokowi dan Ganjar Pranowo Tanam 3 Juta Bibit Kelapa Genjah di Boyolali dan Sukoharjo
Jenis kelapa genjah
Berikut jenis-jenis kelapa genjah yang ada di Indonesia dikutip dari laman Kementerian Pertanian:
1. Kelapa genjah salak
Kelapa genjah salak berasal dari Kalimantan Selatan yang memiliki keunggulan potensi buah dalam satu pohon per tahun dapat mencapai 80-120 buah.
Dari awal menanam hingga panen pun hanya membutuhkan waktu tiga tahun. Bukan hanya itu, jenis kelapa genjah ini juga memiliki kadar minyak yang cukup tinggi, yakni sebanyak 65 persen.
2. Kelapa genjah kuning bali
Tidak berbeda dengan kelapa genjah salak, jenis ini juga berbuah cukup banyak dalam satu tahun. Buah bisa mencapai 60-110 buah. Jenis ini bisa panen pada usia empat tahun dan memiliki kadar minyak hingga 61 persen.
3. Kelapa genjah kuning nias
Buahnya bisa mencapai 60 hingga 120 butir dalam satu kali panen per tahun. Kelapa genjah kuning nias ini memiliki kadar minyak yang cukup tinggi, yakni mencapai 62 persen.
4. Kelapa genjah raja
Potensi kelapa genjah asal Maluku Utara ini dalam satu kali panen per tahun bisa mencapai 70-120 butir. Biasanya sudah bisa panen di usia empat tahun. Kadar minyak yang terkandung di dalamnya mencapai 66 persen.
5. Kelapa genjah coklat kopyor
Berasal dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Buahnya bisa dipanen saat berusia empat tahun. Buahnya juga cukup banyak yakni 80-150 butir dalam satu kali panen. Hal yang menarik lainnya, kelapa ini juga mampu bertahan dari kekeringan kurang lebih sekitar enam bulan.
6. Kelapa genjah hijau kopyor
Sama dengan jenis coklat kopyor, genjah hijau kopyor juga berasal dari Pati, Jawa Tengah. Tapi bisa dibilang jenis ini lebih unggul karena dalam satu tahun bisa menghasilkan buah 120 sampai dengan 140 butir.
7. Kelapa genjah kuning kopyor
Potensi buah per tahun mencapai 100 sampai 120 buah. Jenis ini juga berasal dari Pati, Jawa Tengah dan bisa panen saat berusia empat tahun.
8. Kelapa genjah entog Kebumen
Berasal dari Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Dalam satu tahun buah yang dihasilkan mencapai 95 butir. Buahnya cukup manis dan bisa dipanen saat usia empat tahun.
9. Kelapa genjah pandan wangi
Berasal dari Kabupaten Serdang Bedagai di Sumatera Utara. Buahnya manis dan memiliki aroma wangi dan citarasa pandan. Dalam satu pohon bisa menghasilkan buah sebanyak 151 butir per tahun dan bisa dipanen saat berusia tiga tahun.
Penulis : Dian Septina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Berbagai sumber