Gejala Empty Sella Syndrome, Penyakit Langka yang Diderita Ruben Onsu
Selebriti | 27 Juli 2022, 14:24 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presenter Ruben Onsu mengabarkan dirinya menderita penyakit Empty Sella Syndrome.
Empty Sella Syndrome adalah penyakit langka atau kelainan yang ditandai dengan malformasi struktur di tengkorak.
Akibat dari menderita penyakit langka itulah, Ruben Onsu harus menjalani pengobatan di Singapura.
"Kemarin itu aku sudah MRI. Jadi, ada bercak-bercak putih di bagian otak. Dan yang kedua juga ada Empty Sella Syndrome," kata Ruben Onsu, dilansir dari Wartakota, Selasa (26/7/2022).
Baca Juga: Mengenal Empty Sella Syndrome yang Diderita Ruben Onsu, Apa Penyebabnya?
Selain penyakit tersebut, pebisnis ayam 'geprek' itu juga memeriksakan kondisi darahnya yang selalu berkurang.
"Kenapa darah gue selalu berkurang meski gue enggak pernah mimisan, ambeien sampai harus transfusi darah," ucap Ruben.
Melansir raredisease.org pada Rabu (27/7/2022), penyebab Empty Sella Syndrome sendiri belum diketahui.
Penyakit langka ini bisa saja disebabkan oleh cedera atau trauma pada kepala, tumor, infeksi, terapi radiasi dan pembedahan.
Baca Juga: Ruben Onsu Ungkap Penyakit Sarwendah, Ternyata Ada Kista di Batang Otak
Gejala Empty Sella Syndrome
Gejala Empty Sella Syndrome bisa bervariasi dari satu orang ke orang lain dan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Dalam kebanyakan kasus, terutama pada individu dengan Empty Sella Syndrome primer, bahkan tidak mengalami gejala.
Seringkali, penyakit langka ini diketahui secara kebetulan pada pemeriksaan CT atau MRI.
Baca Juga: Didorong Kru TV hingga Tersungkur, Ruben Onsu Mengaku Legowo: Sudah Terjadi, Nggak Apa-apa
Gejala paling umum yang paling sering terjadi adalah sakit kepala kronis.
Banyak pula penderita Empty Sella Syndrome yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), yang dengan sendirinya dapat menyebabkan sakit kepala jika parah.
Dalam kasus yang jarang terjadi, penderita penyakit ini dapat mengalami peningkatan tekanan di dalam tengkorak, kehilangan kejernihan penglihatan, kelainan hingga kebocoran cairan dari hidung.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Wartakota, raredisease.org