Mengenal Harajuku, Pusat Fesyen Jepang yang Dibandingkan dengan Citayam Fashion Week
Lifestyle | 18 Juli 2022, 12:39 WIBGelaran street fashion Harajuku mencankup Kuil Meiji, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan di Jalan Takeshita, Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi.
Sejak tahun 80-an, Harajuku menjadi tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku, komunitas muda mudi dengan pakaian nyentrik yang menari di jalanan.
Baca Juga: Zebra Cross Jadi Runaway, Citayam Fashion Week Mulai Ganggu Lalu Lintas?
Bagaimana fesyen di Harajuku?
Melansir Matcha, Senin (18/7/2022), dalam tiga dekade terakhir, fesyen anak muda di Jepang telah berkembang. Dua tren yang mewakili fesyen Harajuku sejak akhir tahun 80-an hingga awal 90-an adalah pop eksentrik dan Lolita.
Fesyen pop eksentrik yang populer di Harajuku memiliki karakter tersendiri. Umumnya, anak muda yang mengadopsi model fesyen ini mengenakan pakaian dengan warna pastel atau warna neon.
Aksesoris yang digunakan terkadang cukup mengejutkan, seperti ikat kepala flamingo atau ransel berbentuk kerang.
Sebagai bentuk eksentriknya, mereka akan mewarnai rambut dengan warna pastel atau dicoret menggunakan kapur rambut yang populer.
Sementara itu, fesyen Lolita mengacu pada gaun yang bergaya Victorian, Edwardian, dan Georgia yang hadir dalam warna dan pola terang.
Salah satu genre Lolita adalah Gothic Lolita yang menekankan pada penekanan sisi gelap fesyen. Gaya ini menonjolkan warna hitam, merah anggur, hingga abu-abu.
Baca Juga: Soal Citayam Fashion Week, Sandiaga Uno : Bisa Dijadikan Konten Menarik untuk Angkat Urban Tourism
Lambang kebebasan
Fesyen di Harajuku melambangkan kebebasan untuk memakai dan menjadi apa yang diinginkan.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara, Matcha