Amankah Memakan Telur Paskah yang Dicat Warna-Warni? Simak Penjelasannya
Lifestyle | 16 April 2022, 08:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Setiap perayaan Paskah, telur Paskah menjadi satu hal yang paling kerap ditemui.
Menghias dan makan telur rebus menjadi tradisi yang bermula dari Timur Tengah yang menyebar ke Eropa Timur hingga diadaptasi oleh Gereja Ortodoks.
Pada tahun 1870-an, telur dalam perayaan Paskah diganti menjadi coklat yang berbentuk telur. Coklat ini dihias dan diwarnai. Meski demikian, tak sedikit yang masih menggunakan telur yang dihias atau diwarnai untuk menyemarakkan perayaan Paskah.
Baca Juga: Libur Paskah, Arus Lalu Lintas di Kawasan Puncak Terpantau Padat
Bukan sebagai hiasan, telur Paskah memiliki makna bagi umat Kristiani, yakni sebagai simbol kelahiran kembali.
Telur Paskah tidak dibuat dari telur plastik, melainkan telur betulan. Lantas, amankah mengonsumsi telur Paskah yang dicat warna-warni?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Melansir Taste of Home, Sabtu (16/4/2022), pastikan untuk merebus telur Paskah sampai matang.
Merebus telur sampai matang dapat mengurangi kemungkinan terpapar bakteri, termasuk salmonella.
Selain itu, pastikan cat yang digunakan untuk menghias telur Paskah aman untuk dimakan. Anda dapat menggunakan pewarna makanan saat menghias telur.
Dengan demikian, tidak akan ada zat atau bahan kimia berbahaya yang akan meresap ke dalam telur atau bersentuhan dengan makanan lain di meja makan.
Baca Juga: Jumat Agung Berbarengan dengan Ramadan 1443 H, PP Perti: Momen Bulan Kasih Sayang Umat Beragama
Sebaiknya makan telur Paskah yang belum terlalu lama dipajang. Perhatikan waktu saat mendekorasi telur agar tidak lebih dari dua jam, karena dikhawatirkan terpapar bakteri.
Jika tidak segera dimakan, Anda dapat menyimpannya di dalam kulkas. American Egg Board menyebutkan bahwa telur rebus dapat bertahan selama seminggu di kulkas.
Selama mengikuti hal-hal di atas, mengonsumsi telur Paskah akan aman bagi kesehatan.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Taste of Home