> >

Dokter Sebut Orang yang Belum Pernah Kena Covid-19 Mungkin karena Tak Punya Teman, Ini Penjelasannya

Lifestyle | 27 Maret 2022, 08:40 WIB
Foto ilustrasi. Seorang dokter di Korea Selatan menyebut orang-orang yang belum.pernah terinfeksi Covid-19 mungkin karena tak punya teman. (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden Korean Vaccine Society, Ma Sang Hyuk mengklaim penyebab orang-orang yang belum pernah terinfeksi Covid-19 mungkin karena mereka tidak punya teman.

Seperti diketahui, sudah dua tahun lebih, virus Covid-19 menyebar di berbagai belahan dunia. Jutaan warga terinfeksi dengan gejala ringan, parah hingga meninggal.

Namun, ada beberapa orang yang hingga kini belum pernah terinfeksi Covid-19, bahkan seakan-akan kebal.

Pernyataan Ma Sang Hyuk mengenai penyebab orang yang belum pernah terpapar Corona karena tidak punya teman diunggahnya melalui Facebook.

Baca Juga: Sorotan Berita: 16 Teroris Ditangkap di Sumbar, Ribut Santoso Viral, Dea OnlyFans Jadi Tersangka

“Orang dewasa yang belum terinfeksi Covid-19 adalah mereka yang memiliki masalah interpersonal,” demikian bunyi postingan Ma Sang Hyuk, dikutip dari Korea Herald, Minggu (27/3/2022).

Postingan tersebut diketahui telah dihapus namun tangkapan layar telah menyebar secara online dan memicu kontroversi.

Usai membuat kehebohan, Ma mengklarifikasi kepada New Daily bahwa pernyataan tersebut bersifat 'metaforis'.

"Ini menekankan betapa sulitnya bagi siapa pun untuk menghindari virus dalam situasi di mana ada tingkat kasus terkonfirmasi yang tinggi di daerah tersebut," kata Ma Sang Hyuk.

Spesialis penyakit menular Meksiko Brenda Crabtree juga pernah mengungkapkan hal serupa.

"Jika Anda tidak memiliki teman yang terinfeksi sekarang, Anda tidak memiliki teman," tulis Brenda dikutip Wall Street Journal pada 6 Februari 2022 lalu.

Adapun data terbaru menunjukkan bahwa orang-orang di berbagai negara merasa lebih terisolasi secara sosial daripada sebelumnya selama pandemi.

Menurut 'Laporan Kualitas Hidup Nasional 2021' yang dirilis oleh Statistik Korea pada 15 Maret, tingkat isolasi sosial tahun lalu adalah 34,1 persen, naik 6,4 poin dari 2019 (27,7 persen) sebelum penyebaran Covid-19. 

Baca Juga: Catat! Ini Aturan Jam Kerja PNS di Bulan Ramadan 2022, Bisa Pulang Lebih Cepat

Ini adalah tingkat tertinggi sejak statistik mulai disusun pada tahun 2009.

Tingkat isolasi sosial adalah indeks yang menunjukkan proporsi orang dewasa di atas usia 19 yang mengatakan bahwa tidak ada teman membantu mereka jika terjadi krisis.

Selain karena jarang bersosialisasi, ada juga alasan kesehatan dibalik mereka yang belum pernah terinfeksi Covid-19, seperti:

Kekebalan Tubuh Tinggi

Melansir Times of India, sebuah studi oleh Imperial College London menemukan, ada beberapa orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. 

Mereka memiliki tingkat sel T lebih tinggi dibandingkan beberapa orang lainnya. Ini merupakan sel memori dalam sistem kekebalan. 

Orang yang memiliki sel T tinggi akan kebal terhadap virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Faktor Genetik

Selain sistem imun yang baik, faktor genetik rupanya juga menjadi alasan ada orang yang 'kebal' terhadap Covid-19. 

Dalam sebuah studi, lara peneliti menemukan perilaku antigen leukosit manusia menentukan respons seseorang terhadap Covid-19.

Baca Juga: Ini Jadwal Vaksin Booster di Jakarta hingga Pekan Depan, jadi Syarat Mudik Loh

Vaksin

Sejauh ini, vaksinasi masih menjadi satu-satunya pelindung paling efektif melawan Covid-19. 

Para ahli mengatakan bahwa kekebalan reaktif silang (cross reactive immunity) dan vaksin memberi keuntungan bagi kelompok individu dengan sistem sel T tinggi.

"Kekebalan reaktif silang dari infeksi virus corona dan flu biasa, serta sudah divaksin, kemungkinan menjadi kontributor utama bagi karena orang-orang yang memiliki sifat 'kebal' Covid-19," ungkap Lawrence Young, profesor onkologi molekuler di Universitas Warwick.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau tetap melakukan vaksinasi dosis lengkap agar setidaknya bisa mendapat perlindungan tambahan dan menurunkan risiko dirawat di rumah sakit akibat gejala Covid-19.

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Korea Herald


TERBARU