Kerap Ditanyakan, Ini Penjelasan Dokter Terkait Waktu Mengganti Sikat Gigi yang Tepat
Lifestyle | 7 Februari 2022, 10:07 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Tak bisa dipungkiri, sikat gigi merupakan benda yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sikat gigi adalah peralatan utama untuk menjaga kebersihan gigi hingga mulut.
Kegiatan menyikat gigi umumnya dilakukan dua kali sehari ketika pagi dan malam. Namun, ada pula yang kerap menyikat gigi ditambah sebelum dan sesudah makan.
Keduanya waktu menyikat gigi tersebut sama-sama baik karena intinya adalah membersihkan gigi dan mulut dari kotoran atau sisa makanan.
Baca Juga: Sikat Gigi Dari Masa Ke Masa, Tulang Ikan hingga Bulu Hewan
Seringnya melakukan aktivitas menyikat gigi membuat orang kerap menanyakan kapan waktu yang tepat untuk mengganti peralatan tersebut.
Apakah mengganti tepat dilakukan ketika bulu sikat gigi sudah rusak atau setiap bulan sekali. Melansir Home and Decor ini penjelasannya.
Baca Juga: Dokter Gigi Sarankan Ganti Sikat Gigi usai Sembuh dari Covid-19, Ini Alasannya
Dokter kulit The Sloane Clinic Low Chai Ling mengungkapkan berdasarkan penelitian rata-rata sikat gigi mengandung sekitar 10 juta kuman.
Bakteri tersebut termasuk stafilokokus, streptokokus, dan e-coli yang berbahaya dan dapat membuat sakit parah.
Chai Ling mengatakan partikel kuman dan bakteri yang menyebar ke udara terbawa dan menempel di skat gigi. Kondisi kamar mandi yang lembap rentan menjadi tempat berkembangnya bakteri.
Meski tak dapat dilihat secara kasatmata, bulu yang rusak pada sikat gigi bisa menjadi tempat tinggal bakteri.
Untuk menjaga kebersihan sikat gigi, sebagiknya rutin menggantinya beberapa kali dalam setahun atau setiap tiga atau empat bulan sekali.
Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Home and Decor