3 Tanda Kamu Perlu Mengubah Gaya Hidup
Lifestyle | 23 Januari 2022, 05:35 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sering stres? Cemas? Gelisah? Barangkali perasaan-perasaan itu berasal dari hasrat meningkatkan kualitas hidup yang selalu gagal.
Menurut Sean Grover, psikoterapis yang berbasis di New York, Amerika Serikat, rasa ketidakpuasan atas kehidupan sehari-hari bisa memicu manusia untuk mengevaluasi hidupnya, dan berujung keinginan perubahan gaya hidup.
Terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan rasa ketidakpuasan tersebut. Kegagalan dalam hubungan, karier macet, atau kelelahan dalam menghadapi kecemasan atau depresi.
Menurut Grover, dalam tulisannya untuk Psychology Today, perubahan gaya hidup kerap dipicu oleh kejadian-kejadian penuh tekanan. Tiga hal yang umumnya menjadi pemicu adalah trauma, kehilangan, serta situasi penuh kesulitan.
Baca Juga: Hati-hati, Bahaya Terlalu Sering Cek Gejala Gangguan Mental di Internet
“Peristiwa-peristiwa seperti ini mengirim gelombang kejut sepanjang hidupmu, membuatmu mempertanyakan pilihan dan mempertimbangkan kesempatan baru,” tulis Grover.
“Mereka umumnya memicu suatu krisis eksistensial yang memaksamu meneliti dan mengevaluasi segala aspek dalam hidupmu,” lanjutnya.
Tanda-tanda perubahan gaya hidup diperlukan
Grover menyatakan bahwa, seringnya, tanda-tanda dibutuhkannya perubahan gaya hidup jelas untuk diamati. Berikut tanda-tandanya.
1. Hidup miskin kegembiraan atau kekaguman
Apabila kamu merasa jalannya hari-hari selalu mudah diduga, mungkin kamu perlu perubahan kaya hidup. Grover mendefinisikan perasaan ini seperti terjebak dalam pola yang membosankan.
Ia mengandaikan, setiap momen seharian selalu terasa sama dan kamu merasa tidak ada apa pun untuk dinanti.
2. Stres kronis
Stres kronis dapat membuat seseorang merasa kegiatan sehari-hari terasa seperti beban. Kegiatan sesederhana menyapu atau pergi bekerja dapat terasa seperti perjalanan panjang yang tak berarti.
3. Sehari-hari kecewa
Apa pun dan siapa pun terasa mengecewakanmu. Bahkan ketika kamu mengupayakan yang terbaik untuk mengatasinya, kamu tetap merasa kecewa. Jika seperi itu, menurut Grover, kamu perlu perubahan gaya hidup.
Baca Juga: Gampang Lemes dan Loyo? Pahami 10 Kesalahan Gaya Hidup dan Cara Mengatasinya
Tiga tanda di atas dapat menjadi alasan kuat untuk mengubah gaya hidup. Namun, untuk melakukannya, jangan sampai terburu-buru.
Grover menyebut butuh waktu untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat diambil. Setelah menyadari faktor-faktor yang mengecewakan, baru disarankan untuk mulai menjelajahi kemungkinan perubahan.
Menurut Grover, menetapkan tujuan personal seperti mengikuti keinginan, menghargai suara diri, menghadiri kursus atau kelas dapat memperjelas gaya hidup yang dikehendaki.
Tidak perlu menunggu peristiwa signifikan untuk mengubah gaya hidup, kamu punya daya untuk mengubahnya sendiri.
“Akan tetapi, sebelum kamu pergi dan keluar pekerjaan, ingat-ingatlah ini: Perubahan sembrono tanpa perencanaan matang selalu menjadi perjudian. Sekalinya kamu mengidentifikasi apa yang perlu diubah, jangan terburu-buru beraksi,” tulis Grover.
Menurutnya, seseorang mesti meluangkan waktu dulu untuk mengeksplorasi pilihan. Grover menyarankan untuk menemui profesional.
Selain itu, lebih baik membicarakannya dulu dengan kerabat atau teman dekat dan mulailah mencatat kemungkinan-kemungkinan yang bisa diambil.
Baca Juga: Sri Mulyani: Gaya Hidup Islami Ciptakan Pasar Baru untuk Tumbuhnya Industri
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV