Hari Ibu 2021: Pandangan Happy Salma tentang Perempuan dari Sosok Ibunda
Selebriti | 21 Desember 2021, 17:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam perayaan Hari Ibu pada 22 Desember 2021, aktris Happy Salma kembali mengenang sosok dan peran sang ibunda, Iis Rohaeni, yang telah berpulang pada 2016 lalu.
Bagi Happy Salma, sosok ibu tidak hanya sekadar orang yang merawatnya, namun juga teladan bagi hidupnya.
Banyak pelajaran berharga yang bisa didapatkan Happy dari ibundanya. Khususnya bagaimana bagaimana cara membagi waktu untuk anak dan pekerjaan.
"Ibu saya itu bisa semuanya. Sampai sekarang sama masih kayak, 'Kok bisa sih?' Masakannya tetap yang terbaik, lalu aktif dia (di luar rumah) tetap yang terbaik," ujar Happy seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Ibu 2021 Dilengkapi Contoh Surat, Cocok Dijadikan Hadiah
Memiliki seorang ibu yang tidak hanya mengasuh anak tapi juga bekerja, membuat Happy banyak mencontoh ibunya.
Sejak menikah dengan bangsawan Ubud, Tjokorda Bagus Dwi Santana Kertayasa, perempuan 41 tahun itu tetap aktif bekerja dan berkarya.
Ibu dua anak ini bahkan mendirikan Titimangsa Foundation yang bergerak di bidang budaya khususnya seni pertunjukan.
Meskipun menjadi perempuan yang banyak kesibukan, menurut Happy, waktu untuk diri sendiri juga tak kalah penting.
Selain itu, hal yang dibutuhkan oleh perempuan adalah support system yang mendukung adanya inklusivitas dan kesetaraan dalam keluarga.
Hal itu juga didapat dari keluarga, khususnya bagaimana orang tua Happy mendukung satu sama lain.
"Ibu saya pekerja keras. Dia dan ayah saya itu bekerja sama. Ketika ayah saya tidak sedang bekerja sementara ibu saya harus bekerja, maka ayah saya yang melakukan pekerjaan rumah tangga. Begitu juga sebaliknya," ungkapnya.
Baca Juga: Hari Ibu Tanggal 22 Desember, Ini Sejarah Peringatannya di Indonesia
Happy percaya, semakin banyak ibu cerdas yang mau bergerak maju, maka akan tumbuh pula anak-anak cerdas di Indonesia.
Ia menyadari, setiap ibu mengemban tugas dan tantangan berat terutama saat mendidik anak.
"Sebelum kita memberikan sesuatu, kita harus benar-benar mempelajari dulu apa yang akan kita beri untuk anak-anak kita," katanya.
Bagi Happy, suara perempuan menempati posisi istimewa sebagai penyeimbang dalam setiap lini kehidupan, baik dari ranah domestik hingga publik.
"Saya juga membayangkan seorang ibu yang menjadi milik banyak orang, seperti politikus atau pejabat. Saya nggak kebayang bagaimana dia bisa seimbang karena saya membayangkan sangat sulit sekali," tutupnya.
Penulis : Dian Nita Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Antara