200.000 Warga Korea Minta Penayangan Drama "Snowdrop" Dihentikan, Sejumlah Sponsor Pilih Mundur
Film | 20 Desember 2021, 09:20 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Petisi yang menuntut penghentian penayangan drama "Snowdrop" yang dibintangi Jisoo Blackpink dan Jung Hae In, sudah ditandatangani lebih dari 200.000 orang.
Dukungan bagi petisi yang dilayangkan ke Blue House, kantor dan kediaman presiden Korea Selatan, itu membludak setelah penayangan episode perdana "Snowdrop", beberapa waktu lalu.
Drama "Snowdrop" dianggap masih mengandung distorsi sejarah Korea Selatan.
Diketahui, drama ini diadaptasi dari kisah nyata tentang situasi Seoul tahun 1987.
Melansir Allkpop, Senin (20/12/2021), episode perdana drama tersebut menampilkan Jisoo Blackpink yang keliru menyelamatkan mata-mata dari gerakan pro-demokrasi.
Ketika pasukan Badan Perencanaan Keamanan Nasional mengejar mata-mata yang diperankan Jung Hae In, tiba-tiba soundtrack yang digunakan adalah lagu bersejarah yang melambangkan gerakan pro-demokrasi.
Baca Juga: Gugupnya Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In jelang Tayangnya Snowdrop
Selain itu, "Snowdrop" juga dianggap meromantisasi sejarah. Pasalnya, dalam kejadian tersebut banyak orang yang disiksa oleh pemerintah karena dianggap mata-mata.
"Drama yang menghadirkan narasi seperti itu akan merusak nilai sejarah gerakan pro-demokrasi ," ujar salah satu netizen Korea.
Masalah yang dihadapi drama "Snowdrop" juga datang dari sejumlah brand sponsor yang berbondong-bondong mengundurkan diri.
Beberapa di antaranya adalah Teazen (teh), Dopyoungyo (tembikar), GANISONG (fesyen), Ssarijai (kue beras) dan Hans Plus (pusat perbelanjaan).
Baca Juga: Sinopsis "Snowdrop", Kisah Cinta Dramatis Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK
Kecuali Teazen, mereka mengaku tidak mengetahui isi naskah dan hanya menerima penawaran setelah melihat pemainnya saja.
Masing-masing dari mereka meminta maaf dan memilih untuk mengundurkan diri dari daftar sponsor "Snowdrop".
Drama yang naskahnya ditulis oleh Yoo Hyun Mi itu memang telah menuai kontroversi bahkan sebelum tayang.
Saat itu, pihak produksi berjanji untuk mengubah nama karakter dan menghapus bagian yang dianggap sebagai distorsi sejarah.
Penulis : Dian Nita Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Allkpop