Cinta Laura: Generasi Sekarang Mulai Melupakan Inti Sumpah Pemuda
Selebriti | 28 Oktober 2021, 22:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Cinta Laura Kiehl merasa generasi sekarang mulai melupakan inti dari Sumpah Pemuda yang pertama kali muncul tahun 1928.
Hari ini 28 Oktober 2021, Indonesia merayakan Hari Sumpah Pemuda yang ke-93. Sumpah Pemuda merupakan salah satu gerakan kunci dalam proses berdirinya Republik Indonesia di tahun 1945.
Sayangnya, Cinta Laura merasa sedikit kecewa dengan perayaan Sumpah Pemuda di zaman dan generasi sekarang.
Hal tersebut diungkapkan Cinta Laura dalam acara ROSI KOMPASTV "Sumpah Pemuda Kita Indonesia" yang tayang Kamis (28/10/2021) malam WIB.
Saat ditanya apakah ada perbedaan perayaan sumpah pemuda dulu dengan zaman sekarang, Cinta mengatakan generasi sekarang lupa inti dari sumpah pemuda karena banyaknya intoleransi dan konflik yang terjadi.
"Secara teori tidak ada (perubahan dari Sumpah Pemuda). Tapi saya merasa generasi sekarang mulai melupakan inti dari Sumpah Pemuda," tutur Cinta.
"Oleh karena itu kita banyak melihat intoleransi di sekitar kita dan juga banyak konflik karena perbedaan yang seharusnya tidak terjadi," lanjutnya.
"Seharusnya anak muda saya rasa (harus) ingat pada akhirnya, apa misi kita untuk membuat negara ini menjadi negara yang lebih sejahtera."
"Dan perbedaan itu harusnya membuat kita menjadi lebih kuat," kata Cinta.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, Menag Yaqut Ingatkan Masa Depan Bangsa di Tangan Pemuda
Pernyataan Cinta Laura tersebut juga disetujui oleh Pangeran Siahaan yang turut menjadi bintang tamu di acara ROSI KOMPASTV "Sumpah Pemuda Kita Indonesia".
Pange merasa, generasi muda di zaman ini lebih suka saling sikut daripada berjabat tangan untuk membangun negeri ini.
"Ketika Sumpah Pemuda 1928, kita kan sedang mencari bangsa seperti apa kita ini? National identity-nya apa sih? Kita sedang berupaya untuk menjadi bangsa yang hebat," ujar Pange.
"Dan saya rasa sekarang, walau pun Indonesia banyak tantangan yang harus dihadapi, terkadang kita itu lupa bahwa untuk sampai di sini itu butuh perjuangan yang hebat. Kita bukan bangsa kaleng-kaleng," lanjutnya.
"Jadi itu yang kadang-kadang lupa sehingga kita lebih sering sikut-sikutan satu sama lain daripada menjabat tangan untuk maju bersama."
"Dan apa pun perbedaan itu bukanlah sebuah alasan untuk bertikai atau berselisih tapi itu justru memperkaya dan menjadi pengingat kenapa sih kita berada di negeri ini," imbuhnya.
Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 202, Muhammadiyah Ajak Bersih-bersih dari Perpecahan
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV