> >

Dianggap Terobsesi Berlebihan dengan Idol, 21 Akun Fans K-Pop di China Diblokir

Selebriti | 7 September 2021, 12:54 WIB
BTS dalam pameran Louis Vuitton memperagakan busana karya desainer Virgil Abroh. Weibo China blokir sejumlah akun fans K-Pop, termasuk BTS. (Sumber: Youtube Louis Vuitton)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Platform media sosial di China, Weibo, memblokir sementara 22 akun fans K-Pop karena dinilai obsesi yang berlebihan terhadap selebriti.

Dari 22 akun tersebut, 21 di antaranya ditangguhkan selama 30 hari. Pihak Weio menangguhkan 21 akun tersebut karena dinilai tidak rasional dalam mendukung idol mereka.

Akun-akun tersebut merupakan akun fans dari sejumlah artis dan grup musik popular di Korea Selatan, seperti BLACKPINK, EXO, NCT, hingga IU.

Baca Juga: China Batasi Anak Main Game Online 3 Jam Seminggu dan Larang Selebritas Vulgar

Sementara itu, sisanya ditangguhkan selama 60 hari karena diduga melakukan penggalangan dana secara ilegal. Akun tersebut rupanya merupakan akun fans dari Bangtan Sonyeondan alias BTS yang memiliki lebih dari 1,1 juta pengikut.

Dalam sebuah pernyataan, pihak Weibo mengatakan bahwa akun tersebut mengumpulkan dana secara illegal untuk menyesuaikan pesawat untuk Jimin BTS sebelum ulang tahunnya yang ke-26, Oktober mendatang.

“Weibo dengan tegas menentang perilaku mendukung idol yang tida rasional dan akan menanganinya dengan serius,” demikian pernyataan dari Weibo, dikutip dari The Hill, Selasa (7/9/2021).

Tindakan keras yang diambil oleh Weibo untuk menangguhkan sejumlah akun-akun fans K-Pop ini  terjadi setelah China mengumumkan pedoman baru untuk industri hiburan.

Baca Juga: Ingin Lindungi Anak Muda, China Larang Pria Tak Maskulin Muncul di TV

Setidaknya terdapat dua lembaga pemerintah China telah menerbitkan pedoman terkait pembatasan di industri hiburan, di mana salah satunya menyatakan bahwa laki-laki berpenampinan femini  tidak akan mendapat izin untuk melakukan siaran.

Sebab, pihak pemerintah China menganggap bahwa mereka tidak menggambarkan nilai-nilai yang ingin dipromosikan negara tersebut ke publik.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Hill


TERBARU