Petisi Boikot dari TV Tembus 384 Ribu Tanda Tangan, Saipul Jamil Yakin Kariernya Tak Terhambat
Selebriti | 6 September 2021, 11:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pedangdut Saipul Jamil yakin jika petisi boikot dirinya dari TV dan YouTube tidak akan menghambar kariernya.
Untuk diketahui, petisi yang berjudul “Boikot Saipul Jamil Mantan Narapidana Pedofilia, Tampil di Televisi Nasional dan YouTube” hingga kini telah mencapai 384.234 tandatangan.
Petisi tersebut meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan pemilik stasiun televisi agar memboikot Saipul Jamil.
“Masyarakat Indonesia dengan tegas MENOLAK!! Saipul Jamil mantan narapidana pencabulan anak diusia dini (pedofilia) untuk munculnya kembali ke dunia hiburan,” demikian keterangan dari petisi tersebut, dikutip dari laman Change.org, Senin (6/9/2021).
Baca Juga: Saipul Jamil Acuhkan Hujatan dan Kritik yang Membanjir Usai Bebas dari Penjara dan Tampil di TV
“Sungguh sangat berharap stasiun televisi melakukan hal yang sama dengan memboikot mantan narapidana pencabulan anak diusia dini (pedofilia) muncul.”
Selain petisi boikot, Saipul Jamil juga mendapat banyak hujatan dan kritikan karena sambutan yang berlebih saat bebas dari penjara dan tampil di televisi.
Menanggapi hal tersebut, pedangdut berusia 41 tahun ini mengaku tidak khawatir dengan kariernya di dunia hiburan meski petisi boikot dan hujatan terus membanjirinya.
“Oh nggak, tidak menghambat,” ujarnya, dikutip dari Tribun Seleb, Senin (6/9/2021).
Ia mengaku beberapa kali membaca komentar dari netizen yang menyudutkannya dan mencoba menanggapinya dengan biasa.
“Paling gini, kadang-kadang kalau suka baca (komentar) haters, jadi kadang-kadang cuma sesaat doang, sedetik. Oh ada yang begitu (menghujat),” kata Saipul Jamil.
Baca Juga: Saipul Jamil Tampil di Televisi Usai Bebas, Ernest Prakasa Mempertanyakan Kehadiran KPI
Merasa tak bisa berbuat banyak, pelantun tembang ‘Manusia Biasa’ ini hanya bisa berserah diri dan berharap bisa melanjutkan kehidupannya dengan baik.
“Paling saya istighfar, saya jalan lagi, bismillah,” ucapnya.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Tribun Seleb/Change.org