Menengok 5 Surga Tersembunyi di Bali dalam Film A Perfect Fit
Film | 27 Juli 2021, 21:05 WIBBaca Juga: Sinopsis Film "Aum!" yang Dibintangi Jefri Nichol dan Chicco Jerikho
3. Pantai Melasti
Menjadi salah satu pantai yang jarang terdengar, Pantai Melasti, Bali beberapa kali tampil dalam film A Perfect Fit. Mulai dari pertunjukan fashion show di awal cerita hingga adegan-adegan penuh emosi lainnya.
Pantai ini terbilang baru sebagai destinasi wisata dan memerlukan perjalanan yang cukup menantang untuk mengunjunginya.
Meski begitu, keeksotisan bukit-bukit kapur alami yang menjulang tinggi di Pantai Melasti akan membayar tuntas ekspektasi pengunjung.
"Kami memilih Melasti untuk adegan-adegan yang emosional karena kami merasa perpaduan tebing yang kokoh dengan indahnya pantai dapat menjadi dua hal yang ambigu, layaknya pilihan sulit yang harus Saski ambil dalam hidupnya," ungkap Hadrah Daeng Ratu.
4. Jalan Gootama
Sebagai kawasan yang begitu populer di Ubud, Bali, Jalan Gootama memiliki ciri khas akan toko-toko kecil yang menjajakan produk lokal nan berkelas.
Namun, banyak wisatawan yang hanya mengenal Jalan Gootama sebagai tempat berbelanja suvenir Bali, sehingga tak menyadari rasa keberagaman dan kehangatan di dalamnya.
Hal inilah yang kemudian coba digambarkan oleh para kreator film A Perfect Fit, selain karena Jalan Gootama juga merepresentasikan sisi modern Bali.
"Dalam film ini, kami tidak hanya ingin memperlihatkan Bali dengan budaya aslinya saja, tapi juga budaya yang multikultural dan modern. Jalan Gootama menjadi salah satu pilihan kami," kata Hadrah.
Baca Juga: Elipsis, Film Pendek Pertama BMW Astra Bisa Jadi Hiburan Saat PPKM Darurat Diperpanjang
5. Tradisi Mepantigan
A Perfect Fit ternyata juga mengangkat unsur keindahan lain dari Bali, yang kali ini tak lagi soal tempat wisata, yaitu tradisi Mepantigan.
Kerap digelar di wilayah Ubud dan Batubulan, Mepantigan merupakan tradisi gulat lumpur yang memiliki maksud untuk meredakan aksi kekerasan dan menanamkan belas kasihan kepada lawan.
Nama Mepantigan sendiri berarti saling membanting yang merujuk pada salah satu gerakan utama dalam tradisi ini.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah
Sumber : Cineverse.id