Hati-Hati Kirim Makanan untuk Pasien Covid-19, Ini Saran dari Ahli Gizi
Lifestyle | 8 Juli 2021, 18:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus positif Covid-19 di Tanah Air semakin meningkat setiap harinya. Kerabat, teman, dan orang terdekat kita mungkin telah terpapar virus corona ini.
Bagi mereka yang tengah melakukan isolasi mandiri, tentunya kita tak bisa menemaninya. Salah satu hal yang bisa menjadi bentuk support bagi penyintas Covid-19 adalah mengirim makanan.
Namun, saat hendak mengirim makanan untuk mereka yang sedang isolasi mandiri juga tidak boleh sembarang. Sebab, ada beberapa nutrisi yang disarankan agar proses pemulihan bisa berjalan efektif.
Baca Juga: Pengusaha Ayam Geprek Beri Makanan Gratis Untuk Warga Isolasi Mandiri
Lantas, apa saja makanan yang boleh dikirim untuk pasien Covid-19?
Dokter, filsuf, dan ahli gizi komunitas, Tan Shot Yen, mengatakan bahwa pada prinsipnya, makanan yang baik adalah yang memiliki gizi seimbang dan diolah dengan cara yang sehat.
Bagi orang yang sakit, asupan protein menjadi kebutuhan yang penting dan harus diolah dengan cara yang baik. Jika makanan dimasak dengan cara yang salah justru membuat nutrisi tersebut menghilang.
Sebagian dari kita mungkin kerap memberikan bubur kepada orang yang sakit. Menurut Tan, bubur bisa diberikan jika orang tersebut benar-benar memiliki kesulitan untuk mengunyah makanan atau memiliki permasalahan pada usus.
“Bubur itu bagi orang yang punya masalah penyerapan di ususnya. Sup itu lebih kelihatan manusiawi dari sisi rasa dan tampilan,” ujar Tan, dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/7/2021).
Baca Juga: Viral Susu Beruang Bisa Obati Covid-19, Ahli Gizi UGM Buka Suara
Bagi Anda yang ingin mengirim makanan kepada kerabat yang sedang menjalani isolasi mandiri, Tan menyarankan untuk mempelajari bagaimana cara menyajikan makanan yang kaya nutrisi dan tetap terjaga manfaatnya.
Tak menutup kemungkinan juga untuk mengirim sajian makanan nusantara agar membangkitkan selera makan.
“Justru saat begini kita perlu evaluasi. Makan benar dengan olahan nusantara itu sehat banget. (Misalnya) ayam bisa dipepes, soto, garang asem, kari, atau gulai,” paparnya.
Di sisi lain, rempah-rempah yang dipakai dalam pengolahan makanan nusantara ini bisa berperan sebagai functional food, di mana sifat antioksidan dan mineralnya mampu membuat kualitas makanan menjadi lebih baik asal cara mengolahnya tidak melenceng dari resep asli.
"Kebanyakan orang jadi asal, karena mau praktis dan cepat. Padahal tubuh manusia butuh gizi yang diperlakukan dengan baik dan benar. Bukan kesesatan teknologi," ucap dia.
Baca Juga: Warga Ini Rela Rumah Mewah Miliknya Jadi Tempat Isolasi Mandiri Tetangganya
Panduan gizi
Tan menjelaskan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengeluarkan panduat terkait asupan gizi seimbang yang harus dikonsumsi oleh setiap orang, baik dalam kondisi sehat maupun sakit.
Berikut panduan makanan gizi seimbang dari Kemenkes:
1. Makanan pokok seperti nasi, ubi, singkong, jagung dan lain sebagainya.
2. Lauk-pauk seperti ikan, daging ayam, daging sapi, telur, dan lain sebagainya.
3. Buah-buahan, sangat lebih baik dimakan dengan cara digigit langsung bukan di jus dengan campuran kental manis ataupun gula.
4. Sayuran, semua jenis sayuran, baik untuk tubuh jika dicuci bersih dan di masak dengan cara yang tepat.
Baca Juga: BPOM Sudah Berikan Izin, Berikut Daftar Obat untuk Covid-19
Selain panduan di atas, Tan menegaskan untuk mencuci bersih makanan yang akan diolah, seperti buah dan sayur. Selain itu, batasi konsumsi gula, garam, dan lemak agar tidak berlebihan.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV