Sudah Negatif Covid-19 tapi Indera Perasa dan Penciuman BCL Belum Pulih, Ini Penjelasannya
Lifestyle | 28 Juni 2021, 07:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Meski sudah dinyatakan negatif Covid-19, Bunga Citra Lestari alias BCL mengaku indera perasa dan penciumannya belum pulih kembali.
Melalui Instagram Story-nya, BCL menyadari indera perasnya belum kembali saat tengah memasak spaghetti bolognese.
“So today, aku coba masak spaghetti bolognese, tapi ternyata pas aku di tengah-tengah masak, I try to cicipin. Ternyata ada banyak rasa yang aku belum balik di indera perasa aku,” kata BCL, Minggu (27/6/2021).
Ia lantas meminta putranya, Noah Sinclair untuk mencicipi masakannya agar tetap terasa enak.
Baca Juga: Sudah Negatif Covid-19, BCL Akui Indera Perasa dan Penciuman Belum Kembali
Belajar dari pengalaman BCL, mengapa indera perasa belum pulih meski sudah dinyatakan negatif Covid-19?
Melansir Healthline, Senin (28/6/2021), kehilangan penciuman sementara dikenal dengan istilah anosmia. Anosmia ini merupakan gejala kuat saat seseorang terinfeksi Covid-19.
Menjawab pertanyaan tersebut, ahli penyakit dalam dan penyakit menular di New York Presbyterian Medical Group Westchester, David Goldberg, mengatakan hilangnya penciuman berkaitan dengan adanya kerusakan saraf.
“Saraf penciuman (nervus olfaktori) terlibat dalam indera penciuman. Jika saraf mengalami kerusakan, baik karena Covid-19 maupun karena stroke, akan memakan waktu yang lama dalam proses pemulihannya.”
“Setiap jenis kerusakan neurologis memiliki pemulihan yang lambat, bisa dalam hitungan bulan atau bahkan tahun,” jelas David Goldberg.
Baca Juga: Anosmia, Kehilangan Penciuman yang Jadi Gejala Covid-19
Sementara itu, dokter darurat di Lenox Hill Hospital, Robert Glatter, berpendapat terdapat kemungkinan gejala yang menimbulkan kerusakan sel-sel pada otak.
“Kita tahu bahwa Covid-19 dapat menembus area kecil otak yang dikenal dengan olfactory bulb, yang merupakan bagian yang terhubung dengan indera penciuman."
“Virus itu kemungkinan menyebabkan kematian beberapa sel di olfactory bulb, yang mengarah ke efek berkepanjangan yang kita lihat pada pasien,” jelas Robert Glatter.
Baca Juga: Gejala Paling Umum Covid-19 Ternyata Bukan Batuk Kering tapi Anosmia, Apa Itu?
Selain itu, terdapat studi teranyar yang menyebutkan bahwa indera penciuman membutuhkan waktu lebih dari lima bulan untuk kembali pulih.
Studi yang diiperesentasikan oleh American Academy of Neurology ini meneliti 813 tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 580 orang mengalami anosmia alias kehilangan indera penciuman.
Dari 580 orang ini, hampir 300 peserta penelitian atau sekitar 51 persennya belum mendapatkan kembali indera penciumannya setelah lima bulan berlalu.
Dari total jumlah peserta, 527 orang telah kehilangan indra perasa dan 200 orang atau sekitar 38 persennya belum dapat memulihkan indera perasanya lima bulan kemudian.
Baca Juga: Berawal dari Satu Pengungsi Keluhkan Anosmia, 76 Pengungsi Korban Longsor Positif Covid-19
Meski waktu pemulihannya cukup lama, ahli menegaskan bahwa sebagian besar mendapatkan kembali indera penciuman dan perasa mereka.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV