Anang Hermansyah Tanggapi Satpol PP yang Hancurkan Gitar Pengamen: Harusnya Dibina Bukan Dibinasakan

PONTIANAK, KOMPAS.TV - Video viral memperlihatkan seorang Satpol PP Pontianak yang menghancurkan gitar ukulele menuai respon tajam dari netizen. Banyak yang mengatakan bahwa perlakuan Satpol PP tersebut arogan dan mencerminkan aparat negara.

Sejumlah publik figur juga memberikan reaksi pedas, mereka beranggapan, Satpol PP tidak sepantasnya merusak ukulele pengamen jalanan.

"Kabarnya ini WHY - PP sedang menghancurkan alat musik yang disita dari pengamen2 yg kena razia. Ini bukan arogansi, tapi mungkin ini bapaknya lagi menghayal jadi Kurt Cobain atau Jimi Hendrix pas ancurin gitar saat konser ... Stay positive (-) thinking ..," sindir selebgram @TretanMuslim.

Sebagai seorang musisi, Anang Hermansyah juga turut memberikan komentar atas aksi Satpol PP Pontianak itu. Anang tidak habis pikir kejadian tersebut bisa terjadi di negara yang kaya akan budaya.

Baca Juga: Atta Halilntar Ngamuk Hijab Ibundanya Dihina, Aurel: Abis Lo, Kita Bakal Cari!

"Kok bisa ada kejadian seperti ini di negara yang kaya akan budaya. Penanganan musisi jalanan bukan malah harusnya di bina dan dikasih ruang malah dibinasakan alat untuk berkreasi, berprestasi, berkarya, mencari nafkah halal. Kok bisa ya?," tulis Anang seperti dikutip dari Instagramnya, Senin (7/6/2021).

Mendukung Anang, netizen turut mengomentari video viral tersebut dan mengecam pejabat yang melakukan pengrusakan.

Baca Juga: Syahrini Akui akan Habiskan Waktunya Sebagai Istri untuk Mengurus Reino Barack

"Parah banget sih, sedih liat seperti ini. Gak harus bergitu juga kali. Merusak itu tidak baik, bisa aja mereka membelinya dengan susah payah," tulis @en_boen.

"Bener-bener gak ada akhlak tuh pejabat, dimana ya ini? Bagi seniman itu sebuah hinaan memang. Gak tau apa sekarang nyari nafkah susah. Main rusak-rusak aja," tulis @jihan.adam.338.

Sementara itu, video asli yang diunggah akun instagram @polpp.ptk itu kini telah dihapus. Belum ada respon lebih lanjut dari Satpol PP Pontianak mengenai kejadian ini.

Penulis : Dian Nita Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV