Anang Hermansyah Bicara soal Simbol Patah Hati di Lagu Separuh Jiwaku Pergi
Musik | 22 Mei 2021, 10:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tepat 12 tahun lalu, video musik single milik Anang Hermansyah, "Separuh Jiwaku Pergi" yang rilis pada 2009, sempat jadi perbincangan hangat lantaran sangat erat dengan kehidupan pribadinya usai berpisah dengan Krisdayanti.
Pada video itu, Anang Hermansyah terlihat menyilangkan kedua jarinya ke arah kamera.
Baca Juga: Anang Hermansyah Bangga Lihat Aurel Kini Kerap Tampil Berhijab
Simbol itu disinyalir oleh publik saat itu sebagai tanda patah hati yang Anang tunjukkan bagi mantan istrinya, Krisdayanti.
Saat berbincang bersama rekannya, Ari Lasso, Anang Hermansyah mengungkap makna di balik simbol itu.
"Separuh Jiwaku Pergi' itu di sini belum ada apa-apa. Agak mengerikan juga," buka Anang dikutip dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL, Jumat, (21/5/2021).
"Terus pas syuting, (bingung) ini gaya apa ya.
Nah waktu itu aku kan lagi tidak dalam kondisi prima," lanjut Anang Hermansyah.
Suami Ashanty ini pun menyilangkan kedua jarinya ke arah kamera.
Anang Hermansyah sama sekali tak menyangka simbol itu bakal viral dan ramai dibicarakan ketika itu.
"Oh iya iseng-iseng, aku pake tanda gini. Itu padahal iseng, ternyata itu jadi heboh," ujar Anang sambil menyilangkan kedua jari telunjuknya.
Selain ciri khas lengkingan tipis saat bernyanyi, Anang Hermansyah selalu identik dengan warna hijau.
Ayah Aurel Hermansyah ini ternyata sangat menyukai warna hijau.
Bahkan, nama akun di sosial medianya selalu berakhiran hijau.
"Hijau itu aku senang banget sama warna hijau.
Suami Ashanty ini juga mengungkap filosofi di balik warna hijau.
"Karena filosofi hijau itu damai, tenang, mengalah, selalu mengayomi. Semua selalu (kalau) warna hijau itu adem," ujar Anang Hermansyah.
Baca Juga: Momen saat Anang Minta Krisdayanti Menulis Buku Biografi Jejak Diva kala Bertemu di Indonesian Idol
Kesukaan Anang Hermansyah terhadap warna hijau juga dilatarbelakangi oleh alasan keluarga.
"Keluargaku NU kan, hijau semua," tukas Anang Hermansyah.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV