Tangan Lumpuh 12 Hari Usai Divaksin AstraZeneca, Eric Clapton: Saya Takut Tak Bisa Main Gitar Lagi
Selebriti | 17 Mei 2021, 18:53 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Eric Clapton mengaku sempat risau akan karier bermain gitarnya lantaran mengalami kelumpuhan pada tangan dan kaki seusai menjalani vaksinasi AstraZeneca.
Pengalaman itu terungkap lewat cuitan Twitter seorang arsitek asal Italia, Robin Monotti yang telah menerima cerita dari Clapton secara langsung dalam sebuah aplikasi pengiriman pesan, Telegram.
Dalam penuturannya, Clapton memberikan gambaran betapa parahnya reaksi yang ia dapat selepas disuntikan vaksin AstraZeneca.
Baca Juga: Keluarga Setuju Jenazah Pemuda Meninggal Usai Divaksin Astrazeneca Diautopsi
"Saya mengambil suntikan pertama AZ (vaksin AstraZeneca) dan langsung mengalami reaksi parah yang berlangsung sepuluh hari,” tulis Clapton dalam pesannya kepada Robin Monotti.
Setelah pulih, enam minggu berselang, Clapton pun mendapat tawaran untuk mengambil suntikan AstraZeneca yang kedua.
Meski telah bermodal pengalaman dan pengetahuan lebih akan vaksin AstraZeneca, Clapton tetap merasakan reaksi yang kurang mengenakan dalam vaksinasi keduanya.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Hentikan Sementara Proses Vaksinasi AstraZeneca
"Tangan dan kaki saya membeku, mati rasa seperti terbakar, dan hampir tidak berguna selama dua minggu. Saya khawatir saya tidak akan pernah bermain lagi," ujarnya.
Bukannya tak beralasan, kekhawatiran gitaris terkemuka dunia tersebut karena ia juga merupakan penderita neuropati perifer yang seharusnya tidak pernah mendekati jarum suntik.
Dari apa yang telah dialaminya itu, Clapton pun sempat mempertanyakan klaim-klaim yang menyebut keamanan vaksin AstraZeneca.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca di Sulawesi Selatan akan Ditujukan Untuk Personel TNI dan Polri
Sementara itu, NHS menyebut efek samping jangka pendek dari vaksinasi Covid-19 sebagai kejadian yang normal terjadi pada penerima vaksin.
“Ini menunjukkan bahwa vaksin sedang mengajari sistem kekebalan tubuh penerimya soal bagaimana melindungi dirinya dari penyakit,” tulis NHS alam laman resminya.
Efek samping seperti sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, mual, demam dan kelelahan umum terjadi dan akan hilang dalam beberapa hari.
"Efek samping yang umum ini jauh lebih ringan daripada mengembangkan virus corona atau komplikasi yang terkait dengan virus corona dan biasanya hilang dalam beberapa hari," terang NHS.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV