Diserbu Komentar Free Palestine, Gal Gadot: Israel Berhak Hidup sebagai Bangsa Bebas dan Aman
Selebriti | 13 Mei 2021, 03:08 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV - Aktris berkebangsaan Israel Gal Gadot ikut terseret dalam konflik Palestina-Israel yang kembali memanas di Yerusalem satu bulan belakangan.
Akun Instagram pemeran Wonder Woman itu diserbu warganet yang berkomentar soal Palestina. Sebagian warganet menuliskan tagar #freepalestine, #savegaza dan beberapa komentar lain.
Sebagian warganet itu juga meminta respon Gal Gadot terkait bentrokan aparat Israel dengan warga Palestina yang terus terjadi di Yerusalem.
Baca Juga: Balas Serangan Roket Palestina, Israel Gempur Gaza
Dihujani berbagai komentar itu, Gal Gadot akhirnya ikut mengomentari konflik Palestina-Israel.
Ia mengunggah komentarnya dalam akun Instagram miliknya. Komentar itu hanya berupa tulisan dengan keterangan foto berupa simbol hati retak.
Artis Israel itu menyatakan kekhawatirannya atas kondisi yang terjadi di negaranya.
“Hatiku hancur. Negara saya sedang dalam perang. Saya mencemaskan keluarga saya, teman-teman saya. Saya mencemaskan orang-orang negara saya,” tulis Gal Gadot.
Perempuan kelahiran 30 April 1985 itu pun mengungkapkan pendapatnya soal konflik Palestina-Israel.
“Ini lingkaran setan yang sudah berlangsung terlalu lama. Israel berhak hidup sebagai bangsa yang bebas dan aman. Tetangga kita berhak mendapatkan hal yang sama,” ujar Gal Gadot tanpa merujuk Palestina.
Kemudian, Gal Gadot mendoakan para korban konflik Palestina-Israel. Ia juga berdoa agar konflik ini bisa segera selesai.
“Saya berdoa untuk para korban dan keluarga mereka, saya berdoa agar permusuhan yang tak terbayangkan ini berakhir, saya berdoa agar para pemimpin kita menemukan solusinya agar kita bisa hidup berdampingan dengan damai. Saya berdoa untuk masa depan yang lebih baik,” pungkas Gal Gadot.
Baca Juga: Protes Atas Serangan Israel, Bella Hadid: Saya Berdiri Bersama Palestina
Gal Gadot menutup kolom komentar untuk unggahan itu. Namun, unggahan Gal Gadot itu mendapat banyak dukungan dengan meraup 690 ribu likes, saat berita ini ditulis.
Konflik Palestina-Israel memanas beberapa waktu belakangan karena Israel berusaha mengukuhkan Yerusalem sebagai ibu kota negara.
Pihak Israel juga berencana membangun pemukiman baru di wilayah antara Yerusalem Timur dan Betlehem.
Konflik ini makin panas usai tentara Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa pada Senin (10/5/2021) pagi waktu Palestina.
Mereka menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, dan bom suara ke jemaah Palestina hingga melukai ratusan orang.
Hamas pun membalas dengan mengirim 7 rudal ke arah Yerusalem yang dikuasai Israel.
"Brigade Al-Qassam melancarkan serangan rudal ke musuh di Yerusalem yang diduduki sebagai tanggapan atas kejahatan dan agresi terhadap kota suci, serta penganiayaan terhadap orang-orang kami di Sheikh Jarrah dan Masjid Al-Aqsa," terang juru bicara Brigade Izzudin Al-Qassam, Abu Obeida, Selasa (11/5/2021).
Kemudian, Israel membalas dengan melakukan serangan udara ke Jalur Gaza. Militer Israel mengirimkan puluhan serangan dan ikut memakan korban jiwa warga sipil.
Baca Juga: Dalam Waktu 3 Jam, Fadil Jaidi Kumpulkan Donasi Rp1 Miliar untuk Bantu Korban Palestina
Pihak Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan korban tewas akibat serangan udara Israel mencapai 43 orang, termasuk 13 anak-anak.
Israel berdalih militan Palestina telah menembakkan lebih dari 1.050 roket sejak konflik dimulai, dengan 200 di antaranya gagal dan mendarat di dalam Gaza.
Militer Israel juga sedang mempersiapkan serangan lewat jalur darat. Dua brigade infanteri akan dikirim menuju Jalur Gaza.
Penulis : Ahmad-Zuhad
Sumber : Kompas TV