> >

Joseon Exorcist Berhenti Tayang, Saham SBS dan YG Entertainment Anjlok

Film | 28 Maret 2021, 17:47 WIB
Poster drama Korea Joseon Exorcist (Sumber: AsianWiki)

SEOUL, KOMPAS.TV - Drama korea Joseon Exorcist diumumkan berhenti tayang pada Jumat (26/3/2021). Pemberhentian tayangan drama yang banjir kritikan akibat masalah distorsi sejarah tersebut berdampak pada anjloknya saham SBS dan YG Entertainment.

SBS adalah stasiun televisi Korea Selatan yang menayangkan drama yang dibintangi Jang Dong Yoon tersebut. Sedangkan YG Entertainment merupakan perusahaan induk dari STUDIOPLEX, yang memproduksi Joseon Exorcist.

Menurut Korea Exchange seperti dilansir dari Soompi (28/3/2021), harga saham kedua perusahaan tersebut mengalami penurunan sebesar 71,6 miliar Won Korea (sekitar 63,3 juta dolar AS).

Baca Juga: Banjir Kritikan dan Penuh Kontroversi, Drama Korea Joseon Exorcist Berhenti Tayang

Di awal penayangan drama Joseon Exorcist pada 22 Maret 2021, saham gabungan kedua perusahaan itu berjumlah 1.3014 triliun Won Korea (sekitar 1.150 miliar dolar AS).

Setelah menuai banyak kritikan dan penuh kontroversi, pada 26 Maret 2021 diketahui saham gabungan dari kedua perusahaan itu merosot ke angka 1.2297 triliun Won Korea (sekitar 1.087 miliar dolar AS).

Proses syuting dari drama Joseon Exorcist sendiri telah rampung hingga 80 persen. Akibat pemberhentian tersebut, kerugian yang dialami oleh rumah produksi dikabarkan mencapai 32 miliar Won Korea atau 28,8 juta dolar AS. Sekitar 20 perusahaan sponsor juga telah menarik diri mereka dari drama ini.

Baca Juga: Berfoto Tanpa Masker, Staf Produksi Drakor True Beauty Minta Maaf

Drama Joseon Exorcist menuai banyak protes usai dua episode pertama ditayangkan. Drama ini dinilai mendistorsi sejarah dan budaya masyarakat Korea Selatan. Kontroversi drama ini sampai ke Blue House (Istana Presiden), dengan adanya petisi yang dibuat untuk menghapus Joseon Exorcist dari jadwal penayangan SBS.

Drama "Snowdrop" yang dibintangi Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK, dikhawatirkan juga menjadi tayangan dengan distorsi sejarah. "Snowdrop" mengambil latar tahun 1987 yang menjadi tahun terjadinya gerakan demokrasi di Korea Selatan hingga akhirnya menjadi Republik seperti saat ini.

Beberapa masyarakat Korea menyampaikan kekhawatiran jika tayangan tersebut berpotensi meremehkan perjuangan demokrasi di Korea Selatan.

Baca Juga: Tak Pakai Masker Saat Syuting, Kru Drama Mouse Dilaporkan Warga

Penulis : Gempita Surya Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU