> >

Viral Emak-Emak Cari Tanaman Hias Keladi Sampai ke Makam, Berapa Harganya

Lifestyle | 17 Februari 2021, 06:45 WIB
Potongan video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang ibu-ibu menggali tanah makam untuk mengambil tanaman keladi. Tanaman ini belakangan populer dijadikan tanaman hias dalam ruangan. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Belakangan ini tanaman dengan nama latin Caladium atau yang dikenal sebagai Keladi menjadi populer di masyarakat.

Bahkan ada sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan ibu-ibu mengambil tanaman Keladi di tengah makam.

Dalam video berurasi sekitar satu menit itu nampak dua ibu-ibu berupaya menggali tanah makam agar bisa mendapatkan tanaman keladi.

Baca Juga: 8 Jenis Caladium, Tanaman Keladi yang Sedang Naik Daun

Tak heran jika keladi tumbuh di makam karena berasal dari daerah tropis, yakni dari hutan Brazil.

Tanaman ini memiliki pesona di daunnya yang lebar dan berwarna. Ciri khas daun Keladi yakni seperti simbol hati atau love, berdaun tipis dan memiliki corak warna beragam.

Daunnya mengandung lapisan lilin yang sama seperti kerabatnya yakni Talas. Ada juga yang mengenal Keladi sebagai tanaman Talas Air, Kuping Gajah hingga Sayap Malaikat.

Harga meningkat

Karena mulai populer sebagai tanaman hias, harga Keladi beranjak naik. Di situs jual beli online, harga termurah tanaman keladi adalah jenis Bicolor yakni Rp10 ribu. Daunnya punya bintik warna merah dan putih.

Baca Juga: Viral, Pocong Dikejar Anjing di Sulsel Terekam CCTV, Ini Penjelasan Pemilik CCTV

Sementara yang mahal adalah Keladi jenis Spring Fling yang bisa mencapai Rp1 jutaan.

Kaladi Spring Fling memiliki daun yang didominasi warna merah muda dengan sedikt hijau pada sekitar tulang dan pinggiran daun.

Jenis tanaman keladi yang dicari ibu-ibu di makam adalah Rosebun, harganya di marketplace Rp150 ribu.

Baca Juga: Ini Kata Warga Satu Desa di Tuban Viral Lantaran Borong Ratusan Mobil: Untuk Kebutuhan Sehari-hari

Merawat Keladi terbilang mudah, hanya memperhatikan tanah tetap lembab, menjauhi paparan sinar matahari langsung.

Bahkan tanaman Keladi yang sudah mati bisa tumbuh kembali dengan memindahkannya ke dalam wadah pot dan melakukan proses penyiraman dengan benar.

Untuk pupuk juga tidak terlalu banyak karena bisa membakar daun tanaman. Bisa menggunakan pupuk cair atau pupuk khusus tanaman dalam ruangan.

Baca Juga: Minta Tanaman Hias Saat Bimbingan Skripsi, Dosen Dilaporkan ke Pihak Kampus

Keladi merupakan tanaman berumbi yang bisa diperbanyak. Umbi keladi tumbuh minimal enam bulan, setelah itu umbi yang memiliki daun bisa diambil dan ditanam ke pot lain.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU