Ustad Maaher Ditangkap, Nikita Mirzani: Orang yang Memecah Belah Bangsa Tangkapin Aja
Selebriti | 6 Desember 2020, 16:37 WIBJAKARTA KOMPAS.TV - Menurut Nikita Mirzani, orang-orang seperti Ustad Maaher hanya bisa memecah belah bangsa.
"Kalau ada yang nyeleneh kayak gue ya wajar aja. Yang penting gue tidak memecah belah bangsa Indonesia. Malah gue mempersatukan bangsa," kata Nikita Mirzani mengutip Grid.ID saat dijumpai di kediamannya, di Pesanggrahan, belum lama ini.
"Malah kayak gini-gini, yang serem makanya mudah mudahan 2021 nggak ada yang kayak gini, penginnya gue Indonesia nyaman aman tentram," sambungnya.
Perempuan berjuluk sang wanita amazon ini menyarankan agar aparat menindak tegas jika ada beberapa oknum yang berupaya memecah belah bangsa.
"Satu persatu orang orang yang bisa memecah belah bangsa ya ditangkepin aja lah," ujarnya.
Sempat terancam karena perselisihannya, mantan pemain film 'Comic 8' ini lantas berterima kasih atas dukungan masyarakat.
"Ya gue mengucapkan terima kasih banyak untuk kalian luar biasa supportnya untuk Niki dan keluarga, terima kasih ternyata gue tidak sendirian," tuturnya.
"Banyak masyarakat Indonesia yang ternyata (dukung) akhirnya gue berani bersuara. Akhirnya mereka berani menyuarakan suaranya di tempat yang sebenar-benarnya," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa Ustad Maaher alias Sony Ernata dilaporkan atas kasus dugaan ujaran kebencian kepada tokoh NU Habib Luthfi Yahya.
Ustad Maaher lantas ditangkap karena diduga menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian berdasarkan SARA.
Adapun dasar penangkapan merupakan laporan nomor LP/B/0677/XI/2020/Bareskrim tertanggal 27 November 2020.
Maaher diduga melanggar Pasal 45 ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Nikita Mirzani dan Ustad Maaher sebelumnya memang sempat berseteru karena pernyataan 'Habib Tukang Obat' tak lama setelah Rizieq Shihab pulang dari Saudi Arabia.
Penulis : Ade-Indra-Kusuma
Sumber : Kompas TV