Maudy Ayunda Bocorkan Ilmu "Rahasia" dari Stanford University ke Mendikbud Nadiem
Selebriti | 28 November 2020, 18:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Maudy Ayunda berdiskusi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tentang pendidikan baru-baru ini di Instagram live.
Maudy diminta Nadiem untuk menceritakan seperti apa rasanya berkuliah di Stanford University, Amerika Serikat (AS). Seperti yang diketahui, Maudy Ayunda terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Bidang Pendidikan dan jurusan Bisnis di kampus bergengsi di Amerika Serikat itu sejak 2019.
"Kayaknya sudah banyak konsep-konsep pendidikan yang dipelajari di Stanford, tolong dong ajarin saya. Apa sih konsep yang paling 'Aha!' di Stanford waktu ambil bidang pendidikan? Yang paling wah atau break through,” tanya Nadiem kepada Maudy.
Pemeran film Perahu Kertas itu menceritakan tahun ini baru mulai mengambil kelas tentang pendidikan, tetapi ada satu konsep yang bisa dibagikannya.
"Jadi frame work yang digunakan untuk memecahkan masalah sosial apa pun itu, it's the idea of positive deviance. Bahwa approach-nya itu kita bukan cari solusi dari luar," ungkap Maudy Ayunda.
Baca Juga: Nadiem Makarim Menghela Napas Saat Mendapat Pertanyaan Ini dari Maudy Ayunda
Lebih lanjut Maudy menjelaskan ke Nadiem bagaimana biasanya seseorang cenderung mencari ahli dari luar dan mengaplikasikan solusinya untuk mengatasi masalah.
Namun dari ilmu yang didapat di Stanford ini, Maudy belajar untuk menemukan sejumlah orang dengan masalah yang sama dengan hasil akhir berbeda, lalu membandingkan cara mereka menyelesaikan masalah.
”Positive deviance ini adalah ide di mana kita mencari orang-orang yang juga mengalami restrictions (batasan) dan constraints (kendala) yang sama dalam environment yang sama, tapi somehow mendapatkan hasil yang berbeda dari yang lainnya. Pasti ada satu dua hal yang orang itu lakukan yang membuahkan hasil berbeda," jelas Maudy.
Menurut Maudy konsep yang bisa ditujukan ke murid dan guru ini sangat menarik.
“Ini juga konsepnya mengajak orang-orang di komunitas itu untuk juga memiliki ownership karena itu bersama-sama mencari cara yang baik,” ujarnya.
Penulis : Dian-Septina
Sumber : Kompas TV