Sri Mulyani Laporkan Penerimaan Pajak Mulai Meningkat pada Bulan Maret
Ekonomi dan bisnis | 18 Maret 2025, 17:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan, penerimaan pajak menunjukkan tren positif selama 1-17 Maret 2025. Ia mengatakan, penerimaan bruto pajak naik 6,6 persen.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
"Penerimaan bruto untuk kurun waktu antara tanggal 1 sampai tanggal 17 Maret 2025 bahkan sudah menunjukkan pertumbuhan positif 6,6 persen. Kami sampaikan karena ini adalah suatu perkembangan yang signifikan membaik dari yang kami sampaikan pada minggu lalu posisi akhir Februari, yaitu pertumbuhan pajak secara bruto negatif 3,8 persen," kata Sri Mulyani seperti dikutip dari Breaking News Kompas TV.
Baca Juga: Ada Perang Dagang, Danantara, hingga Isu Sri Mulyani Mundur di Balik Anjloknya IHSG
Sri Mulyani mengatakan, data tersebut ia sampaikan untuk menenangkan pasar dan masyarakat, yang menyoroti turunnya penerimaan negara pada bulan Januari-Februari 2025.
"Saya ingin juga tegaskan bahwa penerimaan negara yang posisi Februari sesuai yang saya sampaikan sebelumnya, karena angkanya memang waktu itu belum stabil namun juga karena ada faktor restitusi (PPN) yang cukup besar secara sangat spesifik tidak berulang. Jadi tidak menjadi sebuah tren yang harusnya dibaca oleh market maupun media," tuturnya.
Sebagai informasi, konferensi pers ini digelar Kemenkeu setelah BEI melakukan trading halt atau pembekuan perdagangan sementara terhadap IHSG, setelah anjlok 5 persen. Pelemahan IHSG terjadi karena banyak investor asing melepas kepemilikan sahamnya dan keluar dari bursa Indonesia.
Baca Juga: Bos BEI Sebut Anjloknya IHSG Hari Ini karena Sentimen Investor Asing terhadap Kebijakan Trump
Pembekuan perdagangan pun sebelumnya pernah terjadi pada saat Indonesia dilanda pandemi tahun 2020.
Sebelumnya, dalam konferensi pers APBN KiTA, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan penerimaan pajak baru tercatat sebesar Rp 187,8 triliun hingga akhir Februari 2025,
Angka itu turun 30,19 persen dibandingkan akhir Februari 2024 yang sebesar Rp 269,02 triliun.
"Penerimaan pajak Rp 187,8 triliun atau 8,6 persen dari target," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Baca Juga: Dasco Tegaskan Sri Mulyani Tidak akan Mundur dan Kondisi Fiskal RI Kuat
Adapun total pendapatan negara sebesar Rp316,9 triliun. Jumlah itu sebesar 10,5 persen dari target APBN 2025 yang sebesar Rp3.005,1 triliun.
Rinciannya, penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp240,4 triliun atau 9,7 persen dari target. Rp187,8 triliun berasal dari penerimaan pajak dan Rp52,6 triliun dari kepabeanan dan cukai.
Kemudian penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp76,4 triliun atau 14,9 persen dari target.
Dalam buku APBN KiTA edisi Februari 2025, tercatat penerimaan pajak khusus untuk Januari 2025 hanya sebesar Rp 88,89 triliun.
Baca Juga: Dasco dan Misbakhun ke BEI usai Pembekuan Perdagangan, Beri Dukungan agar Pasar Stabil
Anjlok hingga 41,86 persen dibandingkan realisasi Januari 2024 yang mencapai Rp 152,89 triliun.
"Realisasi penerimaan pajak Januari 2025 tercatat Rp 88,89 triliun atau 4,06 persen dari target, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," demikian dikutip dari laporan APBN Kita Edisi Februari 2025, Kamis (13/3/2025).
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV