Jajaran Direksi dan Komisaris 22 BUMN Dirombak, Erick Thohir Sebut untuk Keberlanjutan
Ekonomi dan bisnis | 21 November 2024, 05:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, perubahan jajaran direksi dan komisaris yang dilakukan pemerintah adalah hal yang biasa.
Langkah itu dilakukan sebagai upaya menjaga keberlanjutan bisnis BUMN.
Sepanjang 2024, ada 22 BUMN yang mengalami perombakan direksi dan komisaris.
Beberapa di antaranya adalah BUMN strategis yang mengalami perubahan pucuk pimpinan.
Yakni Direktur Utama Pertamina, dari Nicke Widyawati digantikan oleh Simon Aloysius Mantiri.
Lalu Direktur Utama Garuda Indonesia, dari Irfan Setiaputra kemudian digantikan Wamildan Tsani Panjaitan.
Kemudian Direktur Utama ASDP Indonesia, dari Ira Puspadewi digantikan oleh Heru Wibowo.
Erick mengatakan, kepemimpinan di perusahaan BUMN memang memiliki batas waktu.
"Bu Nicke, beliau berhasil tetapi kan sudah 7 tahun, Dirut Pertamina terlama. Sekarang Pak Simon (Simon Aloysius Mantiri) masuk. Saya rasa sebuah transisi yang baik, tidak ada istilahnya nanti malah sebuah kebijakan yang set back, justru ini akan jadi keberlanjutan," kata Erick di kantor Kementerain BUMN, di Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Bank BNI, IPK di Bawah 3,00 Boleh Mendaftar
Erick juga mengungkapkan, Kementerian BUMN sebagai perwakilan pemegang saham BUMN, berencana mengganti Komisaris Utama PT LEN Industri (Persero) Muhammad Herindra, lantaran telah ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
"Karena memang dulu Pak Herindra juga kan dulu Wamenhan sebelum jadi Kepala BIN," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Direktur Ekonomi Center for Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda menilai, perombakan ini kental dengan kepentingan politis.
Terlebih, orang yang menggantikan posisi jabatan tinggi di perusahaan plat merah memiliki kedekatan dengan pemerintahan terpilih saat ini.
Baca Juga: BUMN Karya Akan Merger Jadi 3 Perusahaan, Erick Thohir Tegaskan Takkan Ganggu Proyek Pemerintah
"Mulai dari Grace, Burhanuddin sampai terbaru Walmildan yang menduduki kursi Dirut Garuda Indonesia memiliki benang merah dengan pemerintahan terpilih," tutur Nailul seperti dikutip dari Kontan.co.id, Selasa (19/11).
Diketahui, beberapa nama di atas memang menjadi sosok baru di perusahaan BUMN sejak awal tahun ini.
Mulai dari sosok Grace Natali yang menjadi komisaris Mind ID sejak Juni lalu.
Kemudian, Burhanuddin Abdullah yang juga ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT PLN sejak Juli.
Terbaru, Wamilda Tsani Panjaitan yang ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Garuda.
Nailul mengatakan, sosok-sosok yang dipilih memang punya sepak terjang yang baik di bidangnya.
Namun, dirinya tak menjamin hal itu bisa memaksimalkan kerja BUMN, jika sosok terpilih itu memiliki kepentingan dengan penguasa.
"Apalagi jika tidak berkepentingan dan tidak kompeten ini akan membuat kerja BUMN semakin buruk, akhirnya sumbangannya ke negara juga minimalis," jelasnya.
Baca Juga: Apple Kirim Proposal Investasi 100 Juta Dolar di Indonesia, Kemenperin akan Gelar Rapat Kamis Pagi
Berdasarkan catatan Kontan, Sepanjang tahun ini, ada 22 jajaran Komisaris dan Direksi yang diganti.
22 perusahaan tersebut di antaranya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) yang baru saja berganti kepemimpinan. yaitu Mantan Plt CEO Lion Air, Wamildan Tsani Panjaitan yang ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, menggantikan Irfan Setiaputra.
PT Pertamina (Persero) yang juga mengganti Direktur Utama dari Nicke Widyawati menjadi Simon Aloysius
Selain itu, pemegang saham juga menetapkan Mochamad Iriawan atau Iwan Bule sebagai Komisaris Utama, Dony Oskaria sebagai Wakil Komisaris Utama, Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen.
Selanjutnya, PT Antam (Persero) Tbk (ANTM) yang ganti Komisaris Utama menjadi Rauf Purnama.
Direktur Utama Perum Bulog juga ganti menjadi Wahyu Suparyono.
Erick juga menunjuk Muhammad Akbar sebagai Plt. Direktur Utama Krakatau Steel dan menunjuk Maya Watono selaku Plt Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.
Baca Juga: KSPI Minta Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Dibatalkan, Tuntut Upah Minimum Naik 10 Persen di 2025
Di sektor energi, Erick menunjuk Grace Natalie Louisa sebagai Komisaris Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID.
Serta menunjuk Fuad Bawazier Komisaris Utama dan Pamitra Wineka sebagai Komisaris Independen MIND ID.
Selain itu, pergantian jajaran direksi dan komisaris lainnya juga dilakukan di PT PGN (Persero) Tbk (PGAS), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Timah (Persero) Tbk (TINS), PT Surveyor Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Perum Perhutani, PT Hutama Karya (Persero).
Selanjutnya, PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF), PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), PT Sucofindo, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber : Antara, Kontan.co.id