> >

Pemerintah Dorong Masyarakat Gunakan KUR Dibanding Pinjol, Bunga Lebih Rendah dan Lebih Aman

Perbankan | 14 November 2024, 13:30 WIB
Ilustrasi nasabah KUR. (Sumber: Bank BRI)

Realisasi KUR tersebut mencapai 88,06 persen dari target penyaluran KUR 2024 yang ditetapkan sebesar Rp280 triliun.

“Kalau kita lihat tadi sampai dengan 31 Oktober (2024) realisasinya sudah mencapai Rp246 triliun. Di 2023 karena satu dan lain hal kita memang di bawah target, tapi di 2024 mudah-mudahan dari target awal Rp280 triliun sampai dengan akhir tahun kita harapkan itu bisa kita capai gitu ya,” tutur Ferry. 

Ia memaparkan, sampai dengan Agustus 2024, 113 persen debitur KUR merupakan debitur baru. Sebanyak 60 persen yang tercatat sebagai debitur baru KUR juga berada pada Desil 1-4 atau masyarakat kelas menengah ke bawah. 

Selain itu, Kemenko Perekonomian juga terus mendorong penerima KUR untuk naik kelas atau bergraduasi.

Baca Juga: Ini Strategi Sri Mulyani Penuhi Kebutuhan Anggaran Kabinet Jumbo

“Kami juga mendorong proses graduasi, yaitu mendorong debitur yang sudah berkembang untuk mengakses fasilitas komersial atau pindah ke segmen yang lebih tinggi. Di Mei 2024, 49 persen debitur kami sudah tergraduasi ke segmen yang lebih tinggi atau segmen komersial,” jelasnya.

Dalam pemaparannya, Ferry menyampaikan bahwa pemerintah mendorong pemanfaatan KUR di sektor produksi. Hal ini tercermin dari data bahwa hingga 30 September 2024, sebanyak 57 persen KUR disalurkan untuk sektor produksi.

Sementara, dari segi inklusivitas keuangan, pemerintah mencatat penerima perempuan mencapai 49 persen dari total penerima KUR.

“Selain itu, kami terus memantau sebaran penerima KUR di daerah 3T, dengan 1,3 persen dari total penyaluran diterima oleh daerah tertinggal,” terang Ferry.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU