Saham, Obligasi, dan Bitcoin Sudah Melonjak saat Trump di Ambang Kemenangan
Ekonomi dan bisnis | 6 November 2024, 18:20 WIBPasar saham AS secara umum cenderung naik terlepas dari partai mana yang memenangkan Gedung Putih, bahkan jika kebijakan masing-masing partai dapat membantu dan merugikan keuntungan industri yang berbeda.
“Sejak 1945, S&P 500 telah meningkat dalam 73% di tahun ketika kader Partai Demokrat menjadi presiden dan 70% di tahun ketika kader Partai Republik menjadi kepala eksekutif negara,” menurut Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi di CFRA.
Baca Juga: PM Israel Netanyahu Langsung Ucapkan Selamat ke Trump: Ini Kemenangan Besar!
S&P 500 telah meningkat hampir 70% sejak pemilihan 2020 membawa Presiden Joe Biden menjabat.
Indeks ini mencapai rekor karena ekonomi AS bangkit kembali dari pandemi COVID-19 dan berhasil menghindari resesi meskipun terjadi lonjakan inflasi.
Ekonomi merupakan isu utama bagi para pemilih AS yang lelah dengan inflasi yang memilih Trump kali ini, meskipun ekonom arus utama mengatakan proposal kebijakan Trump akan memperburuk inflasi.
Trump juga telah berjanji untuk menaikkan tarif impor dari Tiongkok dan negara-negara lain secara tajam, yang menggelapkan prospek bagi eksportir Tiongkok pada saat Beijing sangat bergantung pada peningkatan manufaktur untuk mencoba menghidupkan kembali ekonominya yang melambat.
"Hasil positif bagi Harris diharapkan dapat meningkatkan aset Asia, sementara keuntungan Trump dapat memberikan tekanan ke bawah," kata Anderson Alves dari ActivTrades seperti dikutip dari The Associated Press.
Pasar Tiongkok telah menjadi salah satu yang paling aktif di kawasan ini, minggu ini,.karena para pemimpin mengadakan pertemuan Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif negara tersebut.
Pertemuan tersebut diharapkan dapat memberikan langkah konkrit untuk membantu memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan mengatasi meningkatnya tingkat utang pemerintah daerah.
Pada hari Selasa, komentar optimis oleh Perdana Menteri Li Qiang tentang potensi kebijakan fiskal dan moneter membantu mengangkat tolok ukur saham di Hong Kong dan Shanghai lebih dari 2%.
Li juga menyatakan keyakinannya bahwa Tiongkok akan mencapai target pertumbuhannya sekitar 5% tahun ini.
Dalam perdagangan saham Asia hari Rabu, indeks Nikkei 225 Jepang naik 2,6% menjadi 39.480,67, sementara Kospi di Seoul turun 0,9% menjadi 2.553,90.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,8% menjadi 8.199,50. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 2,2% menjadi 20.538,38, mengakhiri reli tiga hari.
Karena investor mencari aset safe haven di tengah ketidakpastian seputar pemilihan umum AS.
Indeks Hang Seng Tech merosot 2,5%, sementara indeks Shanghai Composite turun 0,1%, menjadi 3.383,81.
Dalam transaksi lain Rabu pagi, minyak mentah acuan AS turun 90 sen menjadi $71,09 per barel.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Deni-Muliya
Sumber : The Associated Press