> >

Demi Energi Bersih, Kementerian ESDM dan SRE Dorong Anak Muda Pakai Motor Listrik

Energi | 3 November 2024, 00:00 WIB
Gen Z peserta acara SRE Country Hub for Accelerating Electric Motorcycle Deployment (SRECharged) Roadshow, di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat. (Sumber: SRE/Kementerian ESDM)

BANDUNG, KOMPAS.TV- Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengumumkan kuota subsidi motor listrik untuk tahun ini sudah habis. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap kendaraan roda dua yang ramah lingkungan tersebut. 

Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, EBT, dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Harris ST mengatakan, pentingnya membangun ekosistem motor listrik secara menyeluruh guna mendorong pertumbuhan motor listrik di RI. 

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara SRE Country Hub for Accelerating Electric Motorcycle Deployment (SRECharged) Roadshow, di Institut Teknologi Bandung (ITB), beberapa waktu lalu. 

"Hal ini mencakup penyediaan komponen hingga dukungan industri, yang memerlukan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan sektor ekonomi untuk mencapai target tersebut," kata Harris dalam keterangann resminya yang diterima Kompas.tv, Sabtu (2/11/2024). 

Baca Juga: Prabowo Tunjuk Bahlil jadi Ketua Tim Kebijakan Subsidi Energi Tepat Sasaran

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kemahasiswaan ITB, G. Prasetyo menyampaikan, pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat penggunaan motor listrik di Tanah Air.

"Keterlibatan anak muda dalam program ini adalah langkah awal yang penting untuk masa depan adopsi motor listrik yang lebih cerah," ujarnya. 

Tak bisa dipungkiri, banyaknya anak muda yang menjadi pengguna motor listrik saat ini. Namun harganya yang lebih mahal dari motor BBM, menjadi tantangan pengembangan motor listrik di Indonesia. 

Seperti yang diungkapkan Ciptaghani Antasaputra dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia. Menurut dia, motor listrik bukan hanya solusi bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesehatan manusia. 

Baca Juga: Anggota Komisi VI DPR Dorong Anak Usaha Pertamina Genjot Transisi Energi Bersih

"Tantangan terbesar saat ini adalah harga dan infrastruktur pengisian daya, namun ekosistemnya perlahan-lahan sudah mulai terbentuk," sambung Ciptaghani. 

Roadmap atau peta jalan yang jelas dengan target kendaraan dan infrastruktur yang terukur sangat penting.

"Ini akan membantu pemerintah daerah mengikuti target nasional dan mendukung industri motor listrik," sebutnya. 

Sementara itu, Guru Besar di bidang elektro dari ITB, Suwarno mengatakan, penggunaan motor listrik secara masif oleh generasi muda akan berdampak positif bagi lingkungan. 

Baca Juga: Cara Daftar Face Recognition untuk Boarding Kereta di Aplikasi Access by KAI

"Percepatan adopsi motor listrik akan berdampak besar dalam mengurangi emisi karbon, terutama karena Indonesia memiliki lebih dari 130 juta motor berbahan bakar fosil," tuturnya. 

Dalam sesi talkshow kedua acara yang sama, tema yang diangkat adalah "Energi Bersama: Peran Pemuda dan Revolusi Motor Listrik". 

Di sesi ini, Duwi Pratiwi dari Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV) menekankan pentingnya peran pemuda dalam mendukung transisi energi bersih. 

"Pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam adopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan," jelasnya.

Baca Juga: 5 Mahasiswa Ciptakan Motor Listrik Model Mini Chopper

Kemudian, Widiartyasari dari Society of Renewable Energy (SRE) Woman, mengajak para perempuan muda untuk lebih aktif berpartisipasi dalam gerakan motor listrik, mengingat potensi besar yang dimiliki dalam riset dan pengembangan teknologi tersebut.

Tantangan lainnya dalam penggunaan motor listrik di kalangan anak muda, adalah masih banyak yang belum mengetahui tentang seluk beluk motor listrik. 

Hal itu membuat mereka enggan beralih dari motor BBM. Untuk itu lah, ada insiatif kampanye penggunaan motor listrik dari Alva Riders Community Bandung. 

Ketua organisasi tersebut, Muhammad Herland Sugiantoro, membagikan pengalamannya dalam mempromosikan motor listrik di kalangan anak muda melalui berbagai kegiatan komunitas. 

Baca Juga: VinFast Bangun Pabrik Rp 3,2 Triliun di Subang: Sasar Pasar Mobil Listrik Wilayah Timur Indonesia

"Kami secara rutin mengadakan perjalanan jarak jauh dengan motor listrik untuk menunjukkan bahwa teknologi ini bisa diandalkan. Ini juga menghemat biaya karena pengisian daya sering kali gratis," ungkap Herland.

Melalui sinergi pemerintah, industri, akademisi, dan pemuda ini, diharapkan motor listrik dapat menjadi solusi nyata dalam menghadapi tantangan energi dan lingkungan.

Sebagai informasi, acara yang digelar untuk mendorong akselerasi adopsi motor listrik di Indonesia itu adalah kerja sama SRE dengan Kementerian ESDM. 

Program ini dilaksanakan melalui Swakelola Tipe III dari pembiayaan Proyek Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV). 

Baca Juga: Upaya Pelestarian Lingkungan, KG Lestari Gelar Kegiatan Tanam 5.000 Bibit Mangrove di Subang

Acara yang mengusung tema "Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik Berbasis Baterai Oleh Generasi Muda" ini dihadiri oleh pakar, akademisi, serta komunitas pengguna motor listrik. 

Acara ini juga menggelar talkshow, Leaderless Group Discussion (LGD), serta dimeriahkan dengan booth showcase motor listrik dari berbagai brand motor listrik yang dapat di test ride oleh para partisipan.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU