Sritex Pailit: Disebut Punya Utang Rp 25 Triliun, 20 Ribu Pekerja Terancam PHK
Ekonomi dan bisnis | 24 Oktober 2024, 14:55 WIB"Hak pekerja itu hanya dikasih belas kasian. Ini memang mengerikan kalau pailit ini tidak dibatalkan," tutur Ristadi.
Meski demikian, Ristadi menyampaikan bahwa manajemen Sritex saat ini sedang melakukan upaya kasasi untuk membatalkan putusan pailit.
Namun, jika upaya tersebut gagal, dampaknya akan sangat signifikan terhadap para pekerja.
"Jika kasusnya ditolak dan pailitnya terjadi, maka ini akan berdampak pada sisa pekerja yang ada di Sritex itu," ujar Ristadi.
"Kurang lebih sekitar 20 ribu pekerja ini akan terancam PHK dan terancam tidak mendapatkan pesangon. Menyedihkan memang situasi Sritex," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex dinyatakan pailit setelah Pengadilan Niaga Kota Semarang mengabulkan permohonan salah satu kreditur perusahaan tekstil tersebut.
PT Indo Bharat Rayon sebagai debitur PT Sritex meminta pembatalan perdamaian dalam penundaan kewajiban pembayaran utang yang sudah ada kesepakatan sebelumnya.
Juru Bicara Pengadilan Niaga Kota Semarang, Haruno Patriadi, pun membenarkan putusan tersebut.
Adapun informasi bahwa Sritex telah pailit berdasarkan putusan perkara dengan nomor 2/Pdt.Sus- Homologasi/2024/PN Niaga Smg oleh Hakim Ketua Moch Ansor pada Senin 21 Oktober 2024.
"Mengabulkan permohonan pemohon. Membatalkan rencana perdamaian PKPU pada bulan Januari 2022," kata Haruno Rabu (23/10/2024) dikutip dari Antara.
"Selanjutnya kurator yang akan mengatur rapat dengan para debitur," katanya.
Baca Juga: Sejarah Sritex, Produsen Seragam Tentara NATO di Solo yang Akhirnya Pailit
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Tribunnews