> >

Profil AHY yang Kini Jadi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Ekonomi, dan Kewilayahan

Ekonomi dan bisnis | 20 Oktober 2024, 23:55 WIB
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY usai bertemu Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (17/20/2024). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Prabowo Subianto menunjuk Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Ekonomi, dan Kewilayahan dalam Kabinet Merah Putih.

AHY sebelumnya menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang, merangkap sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam Kabinet Indonesia Maju, pemerintahan Presiden Joko Widodo.  

Sejak 2020, ia menjabat Ketua Umum Partai Demokrat hingga saat ini. Prabowo mengenalkan putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu sebagai Menko Infrastruktur di Istana Negara, Minggu (20/10/2024). 

Mengutip dari laman resmi pribadinya, agusyudhoyono.com, AHY lahir di Bandung pada 10 Agustus 1978. Ia menikah dengan Annisa Larasati Pohan, dan dikaruniai seorang putri, bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Baca Juga: Respons soal Jumlah Kementerian Prabowo, Pengamat Politik Burhanuddin: Saya Khawatir

AHY adalah lulusan terbaik Akademi Militer pada tahun 2000, meraih Bintang Adhi Makayasa dan Pedang Trisakti Wiratama. Ia juga lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara pada tahun 1997, meraih Bintang Garuda Trisakti Tarunatama Emas.

Selama 16 tahun, AHY meniti karier sebagai Perwira di jajaran TNI Angkatan Darat. Ia melaksanakan berbagai tugas latihan, pendidikan, dan operasi militer; baik di dalam, maupun luar negeri; termasuk sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon Selatan pada tahun 2006-2007.

Sebagian besar masa dinasnya dihabiskan di satuan tempur elite Lintas Udara Kostrad. Jabatan terakhirnya di militer adalah Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203, pasukan elite pengaman Ibu Kota Jakarta.

Baca Juga: Prabowo Ingin Swasembada Energi, Pengamat UGM Sebut Insentifnya Harus seperti Smelter Nikel

Pada September 2016, AHY mengakhiri pengabdian di militer untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Ia calon termuda ketika itu. 

Gagal dalam Pilkada DKI, AHY mendirikan The Yudhoyono Institute, sebuah think tank independen yang berlandaskan pada tiga pilar: Liberty, Prosperity & Security. 

Pada Februari 2018, AHY dipercaya oleh Partai Demokrat untuk mengemban tugas selaku Komandan Kogasma (Komando Tugas Bersama) untuk Pemenangan Pemilu 2019. 

Setelah Pemilu 2019, AHY kemudian dipercaya untuk menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat. 

Baca Juga: Pakar: Prabowo Harus Buktikan Menteri Pilihannya Berkinerja Baik, Terlepas dari Menteri Era Jokowi

Kemudian, pada 15 Maret 2020, dalam Kongres V Partai Demokrat, AHY terpilih secara aklamasi untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Selain tugas-tugas sebagai Ketum Partai Demokrat, AHY juga aktif sebagai Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, founder AHY Foundation, dan founder Overlanding Indonesia, sebuah komunitas penjelajah alam nusantara. 

Pada Pemilu 2024, AHY memimpin langsung pemenangan Pemilu Legislatif 2024 Partai Demokrat, juga dalam pemenangan Pemilihan Presiden Prabowo-Gibran, yang berhasil memenangkan pemilu satu putaran versi hasil hitung cepat (21 Februari 2024).

AHY juga telah menyelesaikan pendidikan doktoralnya bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia, di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.

Sejak awal, AHY fokus pada Sumber Daya Manusia sebagai modal utama kemajuan bangsa.

Baca Juga: Respons soal Jumlah Kementerian Prabowo, Pengamat Politik Burhanuddin: Saya Khawatir

Pendidikan Formal:

*Master of Science in Strategic Studies di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, 2006.

*Master in Public Administration di John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat, 2010.

*Master of Arts in Leadership and Management di George Herbert Walker School of Business and Technology, Webster University, Amerika Serikat, 2015.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU