> >

Menteri Basuki Sebut Pembangunan 2 Infrastruktur Ini Harus Dilanjutkan Prabowo Kalau Mau Makmur

Ekonomi dan bisnis | 12 Oktober 2024, 23:30 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, ada dua infrastruktur penting yang pembangunanya harus dilanjutkan di pemerintahan baru. Yakni sumber daya air dan konektivitas. (Sumber: BPMI Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, ada dua infrastruktur penting yang pembangunanya harus dilanjutkan di pemerintahan baru. Yakni sumber daya air dan konektivitas.

"Jadi air dan konektivitas. Itu syarat untuk bisa mencapai kemakmuran," kata Basuki di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Sleman, DI Yogyakarta (DIY), Sabtu (12/10/2024). 

Menurut Basuki, ketahanan air merupakan aspek vital untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan energi nasional.

Untuk itu, pemerintahan saat ini terus menggenjot pembangunan sebanyak 61 bendungan di berbagai wilayah dengan 53 di antaranya telah diresmikan.

Baca Juga: Gratis! Telkom Buka Pendaftaran Sertifikasi Web Programmer hingga Mobile Apps Developer

Dia berharap pada tahun ini hingga tahun depan seluruh pembangunan bendungan itu dapat dituntaskan.

"Ini harus terus dilakukan, walaupun sudah membangun 61 (bendungan) kelihatannya banyak, itu kita masih perlu banyak lagi. Jadi orang kalau mau hidup baik itu harus kecukupan air," ujar dia seperti dikutip dari Antara. 

Selain sumber daya air, lanjut Basuki, konektivitas merupakan infrastruktur yang tidak kalah penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Karena itu, pemerintahan sekarang terus mengebut berbagai proyek pembangunan jalan tol mulai dari Tol Sumatera yang diperkirakan tuntas lima tahun ke depan, Tol Trans Jawa, dan Tol Probolinggo - Banyuwangi.

Baca Juga: KAI Bangun 2 Stasiun Baru di Jalur KRL Lintas Tanah Abang-Rangkasbitung

"Kemudian nanti (konektivitas) yang di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan yang di Sulawesi," ucapnya. 

Selain jalan tol, pembangunan infrastruktur konektivitas lainnya pun turut digencarkan pemerintahan saat ini.

"Jadi konektivitas bukan hanya jalan tol. Jadi sekarang pun dari 6.000 kilometer jalan nasional sudah kita bangun. Itu masih terus akan perlu konektivitas," tutur Basuki.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut selama 10 tahun pemerintahannya pada 2014-2024 telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.433 kilometer (km).

Baca Juga: Jokowi Kenang Tingkat Kepuasan Publik Sempat Anjlok Gara-Gara Harga BBM Naik

"Jalan tol sampai saat ini kira-kira 2.433 kilometer, di mana kalau kita ingat sejak tahun 1978 (Tol) Jagorawi dibangun sampai 10 tahun yang lalu itu hanya kira-kira 780 kilometer, selama 40 tahun lebih hanya 780 kilometer," ungkap Jokowi saat berpidato dalam pembukaan Kompas 100 CEO Forum di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat (11/10/2024). 

Selanjutnya, kata Presiden, selama 2014-2024, pemerintah juga telah membangun 26 bandara dan 25 pelabuhan baru.

Kemudian, pemerintah sudah membangun 366.000 kilometer jalan desa sela satu dekade. Namun jumlah itu dirasa masih kurang lantaran jumlah desa di tanah air yang sangat banyak. 

"Coba kita lihat jumlah desa di Indonesia ada 74.800 desa, kalau yang dibangun 366.000 km, artinya satu desa hanya 4-5 km, logis nggak? Justru kurang kalau menurut saya, seharusnya tidak segitu, seharusnya dua kali sampai tiga kali dari sekarang," ucap Jokowi. 

 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU