> >

Panjang Runway Bandara IKN Kini Sudah 2.200 Meter, Uji Coba Pendaratan Pesawat Besar 10 Oktober

Ekonomi dan bisnis | 7 Oktober 2024, 10:22 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan, Bandara IKN terus berbenah agar bisa didarati pesawat besar. Harapannya, IKN bisa berkembang dan meningkatkan aksesibilitas kawasan sekitarnya. (Sumber: BPMI Setpres)

PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.TV - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berbenah agar bisa didarati pesawat besar.

Harapannya, IKN bisa berkembang dan meningkatkan aksesibilitas kawasan sekitarnya.

Budi mengatakan panjang landasan pacu atau runway Bandara Nusantara kini telah mencapai 2.200 meter dengan lebar 45 meter.

"Setelah dilakukan pendaratan Pesawat Kepresidenan RJ85 pada akhir bulan lalu, Bandara Nusantara kini akan kembali melakukan uji coba pendaratan untuk tipe pesawat yang lebih besar," kata Budi saat meninjau progres pembangunan Bandara Nusantara di IKN, Kalimantan Timur, Minggu (6/10/2024). 

"Saat ini Kementerian PUPR telah melakukan penebalan pada area runway dengan target selesai pada 10 Oktober 2024," tambahnya, seperti dikutip dari Antara

Baca Juga: Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN Akan Diteken Prabowo, Jokowi: Ya Mestinya Begitu

Setelah penebalan runway selesai, Kemenhub akan melakukan uji coba di hari yang sama dan verifikasi kelayakan landasan pacu.

Sebelumnya pada 24 September lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pendaratan perdana di Bandara Nusantara, dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan RJ-85.

Setelah pendaratan, Presiden Jokowi meninjau sejumlah fasilitas bandara untuk memastikan kelayakan serta persiapan lebih lanjut. 

“Alhamdulillah ini landing yang pertama, yang semuanya berjalan dengan baik alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar. Dan ini adalah pertama kali saya turun di Bandara Nusantara (Nusantara Airport),” ujar Presiden saat itu, dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet. 

Baca Juga: Keberadaan IKN Jadi Salah Satu Pertimbangan Anggota DPR RI Tidak Dapat Rumah Dinas

Bandara Nusantara, yang sebelumnya direncanakan sebagai bandara VVIP, akan dikonversi menjadi bandara komersial guna melayani penerbangan umum, termasuk haji dan umrah.

Presiden menegaskan, perubahan status bandara dari VVIP menjadi bandara komersial akan segera dilakukan.

“Saya tadi sudah perintahkan Menteri Perhubungan agar segera diubah menjadi bandara komersial, airport komersial, airport untuk umum, bisa untuk haji, untuk umroh, dan untuk yang lain-lainnya,” ucapnya.

Jokowi memperkirakan kapasitas awal Bandara Nusantara bisa mencapai 200 ribu penumpang hingga Desember 2024 mendatang.

Sedangkan untuk target jangka panjang mencapai 7 juta penumpang per tahun setelah dioperasikan penuh sebagai bandara komersial.

Terkait target konversi bandara, Jokowi mengungkapkan proses akan dimulai setelah Peraturan Presiden (Perpres) terkait ditandatangani. 

Baca Juga: Jokowi: Deflasi Maupun Inflasi Harus Dkendalikan Sehingga Harga Stabil

Ia pun menjelaskan, pertimbangan utama di balik perubahan status bandara ini adalah agar fasilitas tersebut lebih bermanfaat bagi masyarakat umum.

“Jangan hanya untuk VVIP, lebih bermanfaat lagi, yang mau umroh, yang mau haji, yang mau terbang ke dan dari IKN, saya kira akan lebih bermanfaat,” tegasnya. 

Melalui langkah ini, Bandara Nusantara diharapkan akan menjadi salah satu infrastruktur penting yang mendukung mobilitas masyarakat dari dan ke IKN, sekaligus memperkuat sektor pariwisata dan transportasi Indonesia.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU