> >

Soal Program Makan Bergizi Gratis, Bapanas: Logikanya Kalau Produksi Dalam Negeri Kurang, ya Impor

Ekonomi dan bisnis | 30 Juli 2024, 10:44 WIB
Ilustrasi makan bergizi gratis. (Sumber: Kompas.id)

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Next Policy, Grady Nagara, menyebut program tersebut menggunakan komoditas panga yang sebagian masih diimpor.

Ia menyampaikan hal itu dalam diskusi publik bertajuk “Salah Arah Kebijakan Makan Siang Gratis” yang diselenggarakan Next Policy di kawasan Cikini, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

"Ketahanan pangan kita itu lemah," kata dia.

"Bayangkan komposisi makan siang gratis bergantung pada komoditas seperti beras, daging, dan susu yang selama ini masih impor," lanjutnya.

Baca Juga: Momen Gibran Rakabuming Raka Uji Coba Makan Siang Rp14.900 di Sentul, Bogor

Menurut dia, untuk menyasar 82,9 juta penerima manfaat, setidaknya dibutuhkan 6,7 juta ton beras, 1,2 juta ton daging ayam, 500 ribu ton daging sapi, sampai 4 juta kiloliter susu per tahun.

Menurut dia, potensi impor besar-besaran bisa terjadi jika desain kebijakan tidak mempertimbangkan dimensi diversifikasi pangan.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : tribunnews.com


TERBARU