Gibran Bertemu Bahlil, Bicarakan Pengembangan UMKM hingga Lifting Minyak
Ekonomi dan bisnis | 29 Juli 2024, 15:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mengunjungi kantor Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (29/7/2024).
Dalam pertemuan itu, keduanya berbicara tentang upaya memajukan ekonomi digital, hilirisasi, serta percepatan pelayanan investasi di Indonesia.
Gibran mengatakan dirinya ingin meningkatkan lifting minyak dan mendorong kontribusi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memacu perekonomian negara.
"Saya sudah bilang masalah lifting minyak, lalu juga hilirisasi itu kan sering saya sampaikan di masa debat dan kampanye, tembaga, bauksit nikel yang udah jalan sekarang, kan sudah terbukti meningkatkan pendapatan negara, dan sekali lagi jangan lupakan UMKM," kata Gibran, Senin, dikutip dari Antara.
Menurutnya, salah satu cara untuk mewujudkan kedua hal itu adalah dengan membuat perbaikan atau improvement regulasi maupun perizinan.
Baca Juga: Jokowi Sebut KIT Batang Berhasil Tarik Investasi Asing ke Indonesia
"Memang harus ada improvement tadi kan saya bicara masalah regulasi dan lain-lain banyak yang perlu digenjot," ujarnya.
Bahlil mengamini saat ini regulasi di bidang penanaman modal serta sistem pelayanan izin usaha satu pintu melalui Online Single Submission (OSS) memang masih perlu diperbaiki.
"Saya sampaikan kepada Mas Gibran bahwa OSS kita harus diperbaiki secara baik, OSS ini sudah bagus. Kita harapannya seperti mobil Mercy," ujarnya.
Bahlil juga memaparkan realisasi investasi selama Semester I 2024. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, kata dia, realisasi investasi tercatat sebesar Rp829,9 triliun dan telah berhasil menyerap sebanyak 1.225.042 tenaga kerja.
Baca Juga: Realisasi "Lifting" Minyak di Bawah Target, Bagaimana Kinerja dan Minat Calon Emiten Masuk ke BEI?
"Semester sekarang kita sudah mencapai Rp829,9 triliun, tumbuh 22,3 persen, kemudian penyerapan tenaga kerjanya itu 1.225.042 orang dengan target dari Rp1.650 triliun kita sudah mencapai 50,3 persen," ungkap Bahlil.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi serapan tenaga kerja, dengan nilai investasi sebesar Rp408,2 triliun dan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 738.202.
Disusul Penanaman Modal Asing (PMA) selama Januari-Juni 2024 sebesar Rp421,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 486.840 orang.
Angka tersebut meningkat sebesar 375.861 orang dibandingkan semester I tahun sebelumnya (year on year/yoy) yang menyerap tenaga kerja sebanyak 849.181 orang.
Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Antara