> >

Jokowi Minta Bahlil hingga Luhut Aktif Pasarkan Kawasan Industri Batang ke Investor

Ekonomi dan bisnis | 27 Juli 2024, 03:35 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya memasarkan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang kepada investor agar mereka membuka pabrik di lokasi tersebut. Hal itu ia sampaikan saat meresmikan KIT Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024). (Sumber: BPMI Setpres)

BATANG, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk memasarkan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang kepada investor agar mereka membuka pabrik di lokasi tersebut. 

Hal itu ia sampaikan saat meresmikan KIT Batang di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024).

“Ini baru awal-awal sehingga saya menyampaikan pesan kepada Pak Menko Marinves (Luhut Binsar Pandjaitan), kepada Menteri Investasi (Bahlil Lahadalia) dan semua para menteri yang terkait dengan kawasan industri ini baik juga direksi Kawasan Industri Batang ini agar aktif terus memasarkan kawasan ini,” kata Jokowi, dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Setelah Shin Tae-yong dan CEO ChatGPT, Imigrasi RI Incar Elon Musk Pegang Golden Visa

Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur industri di Indonesia, khususnya di tengah persaingan global yang makin ketat.

“Kita ingat di tahun 2019, geopolitik antarkekuatan besar memanas karena perang dagang antara Amerika dan China. Kemudian ini belum selesai, masuk lagi ke babak yang ke-2 tahun 2020, ada Covid. Tetapi di situlah saya melihat kesulitan-kesulitan, tantangan-tantangan, ada kesempatan besar yang bisa kita raih asal kita mau kerja keras,” tuturnya. 

Menurut Jokowi, para investor melihat Indonesia memiliki banyak peluang. Mulai dari pertumbuhan ekonomi yang baik, nilai inflasi rendah, serta stabilitas ekonomi dan politik yang baik. 

Baca Juga: Jadi Mitra Bank Pertama, Pemegang Golden Visa Bisa Buka Rekening via Livin

Oleh karena itu, pemerintah harus mengambil dan melaksanakan keputusan dengan cepat agar peluang tersebut tidak hilang.

“Dan kita patut bersyukur saat ini World Competitiveness Index (Indeks Daya Saing Dunia) kita melompat berada di angka ranking 27 karena banyak hal: indikatornya performa ekonomi tadi disebutkan, efisiensi pemerintah juga dilihat, kemudian efisiensi para pebisnis, perusahaan yang ada di Indonesia juga dilihat dan juga kesiapan infrastruktur-infrastruktur yang ada. Inilah kekuatan kita,” ungkapnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV


TERBARU