> >

Puji Padang & Solo, Menhub Budi Karya Dorong Pemda Pakai APBD Biayai Transportasi Umum Berbasis BTS

Ekonomi dan bisnis | 15 Juli 2024, 04:40 WIB
Biskita Trans Depok di pemberhentian bus di Stasiun LRT Harjamukti, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (14/7/2024). Biskita Trans Depok terintegrasi langsung ke Stasiun LRT Harjamukti dan ke moda transportasi KRL di Stasiun Depok Baru. Selama enam bulan ke depan, layanan Biskita Trans Depok gratis. (Sumber: KOMPAS/Aguido Ari)

DEPOK, KOMPAS.TV- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong pemerintah daerah ikut serta dalam penyelenggaraan bus dengan skema layanan buy the service (BTS), yang berfungsi sebagai pengumpan dari dan menuju transportasi massal. 

Hal ini disampaikan Menhub saat meluncurkan Biskita Trans Depok di Stasiun Light Rail Transit (LRT) Harjamukti, Depok, Minggu (14/7/2024).

"Kita harapkan, layanan buy the service (BTS) ini bukan hanya menjadi program pemerintah pusat, tetapi juga menjadi program pemerintah daerah. Karena itu, saya mendorong dan mengimbau agar Pemda dapat memberikan alokasi dana untuk kegiatan feeder bus ini," kata Budi dikutip dari laman resmi Kemenhub. 

Adapun layanan BTS adalah skema pemberian subsidi berupa pembelian layanan dari perusahaan angkutan umum, untuk penyelenggaraan angkutan penumpang umum di kawasan perkotaan kepada masyarakat.

Baca Juga: Trem Otonom untuk IKN Sudah Dikirim dari China, Beroperasi Agustus 2024

Layanan ini diberikan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, kepada operator, yang akhirnya dinikmati masyarakat.

Saat ini tercatat sudah ada 11 kota yang telah mengalokasikan APBD-nya untuk layanan BTS. Yakni Padang, Pekanbaru, Gorontalo, Batam, Tangerang, Semarang, Surabaya, Bali, Surakarta (Solo), Jambi, dan Banjarmasin. 

Budi Karya mengapresiasi kota-kota yang sudah mulai melakukan pembiayaan yaitu membayar BTS dengan APBD sendiri.

Padang dan Surakarta, lanjutnya, bukanlah kota-kota yang memiliki APBD tinggi, tetapi mereka menyadari bahwa APBD harus turut serta. Hal ini penting demi konektivitas angkutan umum yang lebih baik. 

Baca Juga: Biskita Trans Depok Mulai Beroperasi, Menhub Berharap Bisa Kurangi Kemacetan

"Apa yang kita lakukan sekarang adalah stimulus atau percontohan agar antarmoda berjalan dan masyarakat terlayani dengan baik. Ke depan, semoga semakin banyak Pemda melakukannya," ujar Budi Karya. 

"Saya yakin Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang mampu untuk mengalokasikan sebagian APBD, tidak perlu banyak," sambungnya. 

Adapun Biskita Trans Depok diluncurkan pada Minggu 14 Juli 2024. Biskita Trans Depok melayani para penumpang yang menuju dan berangkat dari LRT Harjamukti dengan rute trayek menuju Terminal Depok dan sebaliknya.

"Tentu kita melihat bahwa pergerakan antarmoda ini harus digalakkan dan harus diurus secara serius agar masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi, dari dan menuju LRT," tutur mantan Dirut Angkasa Pura II ini. 

Baca Juga: Buntut Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Kemenhub Akan Atur Jual Beli Bus

Oleh karena itu, pemerintah pusat menyediakan program angkutan BTS untuk menghubungkan titik-titik mayor transportasi. 

Menhub Budi Karya memperkirakan, jika sepanjang hari ada 2.000 orang yang dapat terlayani melalui Biskita, maka artinya paling tidak sebanyak 2.000 motor atau mobil pribadi tidak bergerak di jalan. Selain berbiaya murah, hal ini juga dapat mengurangi polusi dan kemacetan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyatakan phaknya akan segera membahas terkait penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok untuk mendukung layanan Biskita. 

Ia mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat yang menyediakan layanan Biskita di Depok. 

Baca Juga: Catat, Tarif Baru Tol Binjai-Stabat yang Akan Berlaku dalam Waktu Dekat

"Ini akan sangat bermanfaat bagi pengguna LRT dari stasiun Harjamukti, apalagi ini stasiun yang paling ramai dikunjungi oleh penumpang. Kami akan bahas penggunaan APBD untuk menunjang layanan ini," ujar Imam.

Biskita Trans Depok akan beroperasi selama 16 jam dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB. Akan ada total 44 titik perhentian dengan total jarak lintasan 34 kilometer. 

Saat ini terdapat 14 unit kendaraan yang siap beroperasi serta 1 unit kendaraan cadangan dengan target sebanyak 7 ritase per unit. Selama 6 bulan di awal beroperasi, layanan ini dapat dinikmati secara gratis.

Selain Depok, kota-kota lain yang telah lebih dulu menerapkan BTS dari Kementerian Perhubungan antara lain Bogor, Bekasi, Palembang, Medan, Bali, Solo, Yogyakarta, Makassar, Banyumas, Banjarmasin, Bandung dan Surabaya.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kemenhub


TERBARU