> >

Kadin Minta Impor Bahan Baku Manufaktur Dimudahkan, kalau Bisa Bea Masuknya Rp0

Ekonomi dan bisnis | 28 Juni 2024, 05:49 WIB
Ilustrasi ekspor. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengingatkan agar pemerintah tidak hanya fokus dalam menstabilkan nilai tukar rupiah. Tapi juga memperkuat industri manufaktur. (Sumber: KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Baca Juga: Agus Gumiwang: Salah Kalau Ada yang Bilang Kemenperin Antiimpor

“Secara risk dunia ini, Indonesia ini lebih tinggi dari Amerika Serikat. Karena everybody love dollar, merasa comfortable,” tuturnya.

Arsjad menyampaikan, kondisi makro ekonomi Indonesia saat ini sedang baik.

Meski begitu, pelemahan rupiah tetap harus diwaspadai. Apalagi bagi dunia usaha yang tidak boleh lengah dengan kondisi dunia global saat ini, yang bisa mempengaruhi keberlangsungan usahanya.

“Ini tetap harus diwaspadai, dalam bisnis juga harus tetap agile. Karena secara geopolitik tidak baik-baik saja. Secara makro ekonomi, Indonesia baik-baik saja,” ujarnya.

Ia mencontohkan, harga energi yang naik saat terjadi perang di Timur Tengah.

Kemudian terkait pangan yang berkaitan dengan kepentingan banyak orang. Arsjad menyebut kewaspadaan pangan harus ditingkatkan karena adanya climate change.

Baca Juga: Ketum Kadin soal Pelemahan Rupiah: Ekonomi Makro RI Baik-Baik saja, tapi Semua Cinta Dolar

“Dubai aja banjir loh, Dubai yang enggak pernah hujan tiba-tiba hujan sebesar itu,” sebutnya terkait peristiwa banjir di Dubai beberapa waktu lalu.

 “Jadi bagaimana memastikan harga pangan harus kita tahan, karena kembalinya ke perut itu nanti,” tambahnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU