> >

Airlangga Ungkap Defisit dan Rasio Utang RI Lebih Baik dari Jepang, China, hingga AS

Ekonomi dan bisnis | 24 Juni 2024, 12:20 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/6/2024). Airlangga menegaskan, tingkat defisit dan rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih lebih baik dari negara lain. (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, tingkat defisit dan rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih lebih baik dari negara lain. 

Airlangga mengatakan, untuk mendukung APBN yang sehat dan berkelanjutan rasio utang dijaga di bawah 40 persen dan defisit di bawah 3 persen dari PDB. 

Dalam Rancangan APBN yang masih dibahas dengan DPR, defisit APBN ditargetkan berada di level 2,29-2,82 persen. Sedangkan Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi bujet defisit RI tahun ini di level 2,2 persen. 

Baca Juga: Airlangga Sebut Prabowo Sudah Sepakati Defisit 3 Persen dan Rasio Utang di Bawah 40 Persen

"Defisit Indonesia jauh lebih baik dari negara lain. India minus 7,9 persen, China minus 7,16 persen, Amerika Serikat minus 6,67 persen, Jepang minus 6 persen, Malaysia 3,59 persen, Filipuna 4 persen, dan Thailand 4 persen. Artinya bujet defisit di negara lain lebih tinggi dan kita lebih baik dari negara-negara tersebut," ungkap Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/6/2024). 

Sedangkan untuk rasio utang, saat ini berada di level 38,98 persen dari PDB. Negara lain seperti jepang rasio utangnya 254 persen. 

"Kenapa besar? Karena bunganya negatif," ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV. 

Baca Juga: Basuki Usul Prabowo-Gibran Lanjutkan Pembangunan Bendungan dan Tol Trans Sumatera dan Trans Jawa

"AS 123 persen, tapi karena mereka yang cetak dolar, Amerika dolarnya aman-aman saja. India 82 persen, Malaysia 66 persen, Thailand 64 persen, dan Korea Selatan 56 persen," ujarnya. 

Ketua Umum Partai Golkar itu juga menyinggung peringkat daya saing Indonesia yang naik sebanyak 7 tingkat pada tahun 2024 ini, tertinggi dalam 6 tahun terakhir. 

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU