> >

Grab Business Forum 2024: Bahas Solusi Genjot Produktivitas Bisnis hingga Efisiensi Operasional

Ekonomi dan bisnis | 21 Mei 2024, 03:00 WIB
Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia saat menghadiri Grab Business Forum 2024. (Sumber: Dokumentasi Grab.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Grab Indonesia kembali menggelar acara tahunan Grab Business Forum yang tahun ini mengusung tema Resilient Business Forward: Paving The Way to The Bolder Future. 

Memasuki tahun kelima, forum bisnis ini menghadirkan wadah bagi para pemimpin perusahaan, pembuat kebijakan, serta pemangku kepentingan dari berbagai industri untuk berdiskusi mengenai pentingnya memperkuat ketahanan bisnis di tengah gejolak ekonomi global. 

Acara yang digelar secara hybrid di Hotel Indonesia Kempinski ini dibuka dengan paparan khusus oleh Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Chatib Basri, Ekonom Senior sekaligus Mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia periode 2013-2014.

Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia menyampaikan mengatakan di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global, Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi tinggi serta menurunkan tingkat pengangguran yang bahkan mencapai level sebelum pandemi.

"Dengan pencapaian yang baik ini, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2024 mampu mencapai 5,2%. Konsumsi rumah tangga menopang sekitar 55% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).  Dengan membuka aplikasi Grab saja, ini sudah berkontribusi untuk meningkatkan permintaan rumah tangga. Karena itu, saya mengapresiasi peran besar Grab terhadap perkembangan gig economy yang telah menciptakan ruang ekonomi baru melalui digitalisasi,” kata Suahasil dalam siaran pers yang diterima Kompas.tv.

Baca Juga: BPS Sebut Generasi Z Makin Sulit Cari Kerja di Sektor Formal 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal 1 2024, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% (yoy), meningkat dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya sebesar 5,04% (yoy) 1. 

Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2015. Hal ini menjadi indikator bahwa di tengah tantangan global, Indonesia tetap memiliki fundamental ekonomi yang kuat karena permintaan domestik yang tinggi.

Neneng Goenadi, Country Managing Director, Grab Indonesia, mengatakan “Tak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan positif ekonomi nasional saat ini memberikan harapan dan angin segar bagi para pelaku industri. Meskipun demikian, penting bagi para pelaku usaha untuk dapat terus menjaga daya saing produk atau layanan, salah satunya dengan menggenjot produktivitas bisnis demi mencapai efisiensi yang optimal."

"Hal ini lah yang kami coba tawarkan lewat Grab For Business, yang menawarkan solusi teknologi yang terintegrasi bagi perusahaan untuk menyederhanakan proses operasional harian,” ungkap Neneng.

Berdasarkan riset Total Economic Impact 2 yang dilakukan firma konsultan Forrester, perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, masih kesulitan untuk membuat proses operasional harian menjadi lebih efisien, mulai dari klaim reimbursement, mengelola pengeluaran bulanan untuk pemakaian mobil kantor, pengiriman barang, pemesanan makanan, hingga pembayaran utilitas, terlebih saat sebagian besar perusahaan kini mulai menerapkan kebijakan return-to-office

Dalam hasil riset yang sama, disebutkan bahwa perusahaan mendapatkan return of investment sebesar 159% dengan menggunakan layanan Grab For Business yang membantu perusahaan untuk manajemen operasional harian.

Tak hanya itu, waktu yang digunakan oleh karyawan untuk mengelola operasional sehari-hari juga berhasil dipangkas sebanyak lebih dari 11.500 jam setiap tahunnya.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR Tepis Pembahasan Revisi UU MK Dilakukan Secara Diam-diam

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU