Jokowi Tanggapi Penutupan Pabrik Sepatu Bata, Sebut Ekonomi RI Sangat Baik Secara Makro
Ekonomi dan bisnis | 7 Mei 2024, 12:57 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi penutupan pabrik PT Sepatu Bata Tbk di Purwakarta, Jawa Barat. Ia menilai penyebab pabrik tutup itu bisa karena berbagai hal termasuk kompetisi, dan efisiensi.
"Kalau masalah ada pabrik yang tutup, sebuah usaha itu naik turun karena kompetisi, karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru yang lebih in. Banyak hal," kata Jokowi kepada media di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024), dipantau dari siaran kanal YouTube Kompas TV.
Ia menegaskan, penutupan pabrik yang dilakukan Bata hingga berdampak pada pemutusan hubungan karyawan (PHK), tidak mencerminkan kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2024 tercatat sebesar 5,11 persen.
Baca Juga: Sepi Order, PT Sepatu Bata PHK 275 Karyawan dan Tutup Pabrik di Purwakarta, Rugi Sejak Pandemi
"Tapi yang jelas secara makro, perkembangan ekonomi kita sangat baik 5,11 (persen)," ujar Jokowi.
Dia mengatakan angka pertumbuhan 5,11 persen itu patut disyukuri mengingat ada negara-negara yang masuk ke jurang resesi.
"Negara-negara lain, negara-negara besar, satu dua tiga sudah masuk ke jurang resesi. Negara lain juga turun growth-nya (pertumbuhannya). Tapi kita mampu tumbuh di 5,11 persen. Saya kira patut disyukuri," ungkap mantan gubernur DKI Jakarta itu.
"Karena ini banyak didukung memang oleh konsumsi tetapi juga didukung, yang kedua, oleh investasi yang terus masuk ke negara kita."
Secara terpisah, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan Bata memang sedang melakukan transformasi bisnis agar lebih efisien, di antaranya dengan menutup pabrik dan menjual aset berupa sebuah gedung di Jakarta Selatan.
Hal itu disampaikan Agus saat membuka acara Kongres & Seminar Teknik Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (7/5).
“Dia sedang melakukan transformasi bisnis dan mereka meng-adjust (menyesuaikan) kegiatan bisnis untuk lebih efisien. Termasuk yang kita ketahui bersama mereka sudah menjual aset, tentu dalam rangka untuk menjadikan perusahaan kembali sehat dan efisien,” tutur Agus dalam keterangan resminya yang diterma Kompas.tv.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Tertinggi sejak 2015, Lampaui Korsel, Jepang, hingga AS
PT Sepatu Bata Tbk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 275 karyawan pabrik yang berada di Purwakarta.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta mengatakan pihaknya telah menerima informasi dari manajemen mengenai alasan Bata mem-PHK karyawannya yaitu gulung tikar dan sepi order.
Kepala Disnakertrans Purwakarta Didi Garnadi menyampaikan, sebelum resmi ditutup, sekitar akhir Maret lalu, pihak perusahaan sepatu Bata melaporkan rencana penghentian produksi di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta.
Alasannya karena selama empat tahun terakhir, pabrik sepatu Bata ini mengalami kerugian akibat sepi order.
"Pada awal Mei 2024, kami menerima laporan terjadinya PHK, karena perusahaannya tutup," kata Didi, Minggu (5/6/2024), dikutip Antara.
Baca Juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas, Pengangguran Turun ke Level PraPandemi
Pihak Disnakertrans Purwakarta mengeklaim karyawan Bata yang terkena PHK akan mendapat pesangon sesuai ketentuan perundang-undangan.
Sementara Corporate Secretary PT Sepatu Bata Tbk Hatta Tutuko menyampaikan alasan pabrik sepatu Bata yang beroperasi di Purwakarta akhirnya ditutup.
Menurutnya, keputusan tersebut diambil karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik Purwakarta terus menurun.
"Kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," kata Hatta, Sabtu (4/5/2024).
Pihak manajemen mengaku sudah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir untuk mengatasi kerugian PT Sepatu Bata Tbk.
Sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, PT Sepatu Bata Tbk mengaku terus mengalami tantangan dan kerugian akibat perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat.
"Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," tandas dia.
PT Sepatu Bata Tbk mendirikan pabrik di Purwakarta pada 1994. Penghentian produksi pabrik sepatu itu telah diumumkan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, 2 Mei 2024.
Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.tv, Antara