BLT Mitigasi Risiko Pangan Tak Juga Cair, Airlangga Ungkap Penyebabnya
Ekonomi dan bisnis | 23 April 2024, 10:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap alasan pemerintah belum juga mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan.
Keberadaan BLT tersebut diumumkan Airlangga pada Januari 2024 namun sampai sekarang belum juga diterima masyarakat. Airlangga bilang, pemerintah saat ini masih melihat postur APBN 2024.
“BLT Mitigasi Risiko Pangan kita masih lihat seluruh postur APBN,” kata Airlangga dalam keterangan pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (22/4/2024).
Meski belum tahu kapan pastinya BLT itu cair, Airlangga menegaskan tidak ada kendala pada anggarannya. Kemenkeu menganggarkan dana Rp11,25 triliun untuk BLT Mitigasi Risiko Pangan.
Baca Juga: Risma Ungkap Anggaran Belanja Bansos 2024 Turun Dibandingkan 2023, Singgung BLT El Nino
“Nggak ada sebetulnya, enggak ada kendala. Anggaran ada pasti,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar itu menyampaikan BLT Mitigasi Risiko Pangan akan diberikan sebesar Rp200.000 per bulan selama tiga bulan pertama 2024.
BLT akan diberikan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Tujuannya untuk membantu masyarakat menjangkau bahan pangan yang harganya naik.
Pemerintah akan mencairkan BLT pada Februari dan akan mengevaluasi BLT itu pada Maret untuk memutuskan apakah dilanjutkan atau tidak.
"Jumlahnya Rp200.000 per bulan dan sehingga tentu ini kita baru anggarkan yang disetujui Menteri Keuangan, dievaluasi tiga bulan. Jadi, sampai bulan Maret dulu, nanti kita evaluasi, baru berikutnya nanti kita lihat kembali," kata Airlangga dalam konferensi pers di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin (29/1/2024).
Baca Juga: Kala Hakim Saldi Isra Nilai Politisasi Bansos Beralasan Hukum dalam Perbedaan Pendapat di Putusan MK
Pemberian BLT mitigasi risiko pangan ini akan dicairkan sekaligus sehingga tiap KPM akan dapat Rp600.000.
Airlangga menambahkan, bantuan ini juga untuk menggantikan BLT El Nino yang sudah diberikan pada November-Desember 2023 yang sebesar Rp400.000 untuk dua bulan.
Bantuan ini juga berbeda dengan bantuan beras sebanyak 10 Kg yang diberikan kepada 22 juta KPM.
"Ini berbeda dengan bantuan pangan yang 22 juta KPM. Nah itu biasanya masyarakat di bawah bertanya kenapa saya dapat beras tetapi tidak dapat BLT cash. Tentu dengan data yang berbeda itu tergantung kepada kemarin data yang dari PMK (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) terkait dengan data tersebut," tuturnya.
Sementara untuk bantuan beras, akan tetap dilanjutkan hingga Juni 2024.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :