Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik Ada di H-4 Lebaran atau 6 April 2024
Ekonomi dan bisnis | 21 Maret 2024, 17:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik jatuh pada H-4 Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau pada hari Sabtu, 6 April 2024. Lalu lintas pada hari itu diperkirakan mencapai 259.000 kendaraan di empat gerbang tol utama, naik 66,8% dari kondisi normal.
Sementara itu, untuk prediksi puncak arus balik akan jatuh pada H+5 atau Senin, 15 April 2024 dengan lalu lintas mencapai 300.000 kendaraan di empat gerbang tol utama, naik hingga 131% terhadap normal.
“Dengan adanya lonjakan kendaraan yang tinggi menuju maupun dari Jalan Tol Trans Jawa dan Bandung tersebut, lokasi yang menjadi fokus perhatian untuk diantisipasi oleh pengguna jalan yaitu pada KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang merupakan pertemuan kendaraan menuju/dari Bandung dan Cikampek menuju/dari Jakarta," kata Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, dikutip dari laman resmi Jasa Marga, Kamis (21/3/2024).
Baca Juga: KAI Ingatkan soal Larangan Merokok dalam Kereta, Pelanggar Akan Diturunkan di Stasiun Terdekat
"Hal ini dapat terlihat dari jumlah volume lalu lintas di titik ini yang diprediksi meningkat hingga 118% pada puncak arus mudik dan 117% pada puncak arus balik,” ujarnya.
Jasa Marga juga memprediksi jumlah kendaraan yang keluar wilayah Jabotabek pada periode arus mudik H-7 s.d H2 Hari (periode 3 April -11 April 2024) adalah sebesar 1,86 juta kendaraan.
Jumlah itu naik hingga 54,13% terhadap normal dan naik 5,94% dari periode Lebaran 2023.
Distribusi lalu lintas keluar wilayah Jabotabek di periode tersebut adalah mayoritas menuju ke arah Timur (Trans Jawa dan Bandung) sebesar 58,4%, ke arah Barat (Merak) sebesar 22,9% dan ke arah Selatan (Puncak) sebesar 18,8%.
Baca Juga: KAI Larang Warga Ngabuburit Dekat Rel Kereta, kalau Melanggar Bisa Kena Denda Rp15 Juta!
Sedangkan prediksi jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Jabotabek pada periode arus balik H1 s.d H+7 (periode 10 April-18 April 2024) adalah sebesar 1,92 juta kendaraan.
Angka itu naik hingga 60,55% terhadap periode normal dan naik 4,19% dari periode Lebaran 2023.
Distribusi lalu lintas masuk ke wilayah Jabotabek di periode tersebut adalah mayoritas dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung) sebesar 56,5%, dari arah Barat (Merak) sebesar 23,6% dan dari arah Selatan (Puncak) sebesar 19,9%.
"Angka prediksi tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak)," tuturnya.
Baca Juga: Sakit saat Mudik Apa Bisa Pakai BPJS Kesehatan Tak Sesuai Faskes? Ini Penjelasannya
Sejumlah daerah tujuan pariwisata juga harus diantisipasi oleh pengguna jalan, di antaranya di wilayah Jabotabek untuk yang menuju arah Bogor dan Puncak, di wilayah Jawa Tengah di GT Kalikangkung sebagai gerbang tol utama kendaraan masuk ke arah Semarang dan sekitarnya.
Lalu di wilayah Jawa Timur di GT Warugunung sebagai gerbang tol utama kendaraan masuk ke arah Surabaya, Malang dan sekitarnya.
“Peningkatan mobilisasi ini tentunya akan diantisipasi oleh Jasa Marga dengan mengoptimalkan seluruh pelayanan, baik dari sisi petugas maupun seluruh armada operasional yang didukung oleh koordinasi intens dengan stakeholder lintas sektoral,” ungkapnya.
Lisye menjelaskan, untuk peningkatan pelayanan lalu lintas di jalur, Jasa Marga menambah 41 unit kendaraan derek menjadi total 181 unit. Serta penambahan perlengkapan untuk percepatan penanganan gangguan kendaraan.
Baca Juga: Konsumsi saat Ramadan & Lebaran Tertinggi dalam Setahun, BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 T
BUMN jalan tol itu juga menambah sarana prasarana lalu lintas seperti penambahan 4.500 buah rubbercone menjadi total 23.239 buah, serta penambahan rambu rekayasa lalu lintas.
Untuk peningkatan layanan di gerbang tol, Jasa Marga menambah 651 petugas bantu transaksi termasuk di dalamnya personel pengarah lalu lintas serta penambahan 62 unit Mobile Reader menjadi 536 unit.
Guna memastikan kualitas infrastruktur jalan tol dalam kondisi prima, perusahaan mengelola program preservasi secara berkala.
Jasa Marga memastikan seluruh pekerjaan konstruksi tersebut, terutama yang berpotensi mengganggu lalu lintas, akan dihentikan pada H-10 s.d H+10 Hari Raya Idul Fitri.
Baca Juga: ASPEK Indonesia Dukung THR Pengemudi Ojol, Minta Pemerintah Jangan hanya Beretorika
"Kami juga menambah fitur baru dalam Aplikasi Travoy yang semula info tarif tol menjadi fitur Travoy Journey yang menghadirkan informasi pilihan rute yang dilengkapi sekaligus oleh tarif tol, CCTV real time, info rest area hingga info lalu lintas terkini,” ucapnya.
Tidak hanya di lajur, kepadatan yang juga berpotensi terjadi di rest area, juga diantisipasi oleh Jasa Marga melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business.
Jasa Marga akan memastikan fasilitas dan pelayanan di 59 Rest Area yang dikelola oleh Jasa Marga Group berjalan dengan optimal, melakukan rekayasa flow kendaraan di dalam rest area, menyediakan SPBU modular di 14 lokasi Rest Area, dan menambah toilet fungsional sebanyak 599 bilik.
Selanjutnya menyediakan klinik kesehatan bekerjasama dengan Pertamina di Rest Area 725A Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, 792A dan B Jalan Tol Gempol-Pasuruan dan 66A Jalan Tol Pandaan Malang, serta penambahan posko layanan Kesehatan dan posko polisi.
Baca Juga: Link Mudik Gratis Pertamina 2024: Ini Cara Daftar, Rute dan Jadwal Keberangkatan Jelang Lebaran
Jasa Marga juga berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan kecukupan BBM, pengaturan antrean SPBU dengan penempatan petugas, hingga berkoordinasi dengan Kepolisian untuk pelaksanaan buka tutup jika rest area mengalami kepadatan.
“Jasa Marga juga mendukung program percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai dengan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 25 (dua puluh lima) titik rest area, bertambah dari sebelumnya yang berjumlah 17 titik,” katanya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :