> >

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Bagikan Bantuan Beras 10 Kg Setiap Bulan

Ekonomi dan bisnis | 19 Februari 2024, 14:59 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan ke Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/02/2024). (Sumber: BPMI Setpres)

Wakil Menteri Pertanian Filipina Roger Navarro mengatakan, negaranya memiliki pasokan beras yang cukup berkat panen raya tahun lalu dan tambahan impor pada Januari.

Baca Juga: Beras Mahal, Pemprov Lampung Siap Beri Sanksi Penutupan jika Pelaku Usaha Jual Gabah ke Luar Daerah

Namun inflasi beras naik menjadi 22,6 persen pada Januari, dari 19,6 persen pada Desember tahun lalu.

"Sulit untuk menurunkan harga karena harga gabah, bahkan di negara-negara pengekspor beras seperti Vietnam dan Thailand, pemasok beras utama Filipina, juga mengalami kenaikan sampai 48 peso (sekitar Rp13.344) dan 52 peso (sekitar Rp14.456) per kilo," kata Navarro seperti dikutip dari Antara, Minggu (18/2).

"Tantangannya bukan pada harga beras, tetapi lebih pada menstabilkan pasokan," tambahnya.

Navarro menyatakan, warga di negaranya mengonsumsi sekitar 37.000 metrik ton beras setiap hari dan harus mengimpor sekitar 300.000 ton setiap bulannya untuk melengkapi produksi lokal.

Baca Juga: Pengumuman! Tarif Tol Serpong-Cinere Naik Mulai 21 Februari 2024, Berikut Besarannya

Ia mengungkap Filipina telah mengimpor 590.000 metrik ton beras hingga Rabu (14/2).

Beras itu digunakan untuk melengkapi produksi lokal karena musim panen baru akan dimulai dalam beberapa bulan mendatang.

Menurutnya, menurunkan harga beras agak sulit karena permintaan saat ini juga tinggi.

Terutama setelah adanya larangan ekspor beras non-basmati oleh India dan kekhawatiran akan pasokan akibat El Nino serta kian tingginya biaya pupuk dan input pertanian lainnya.

Tahun lalu, Filipina memanen 20,06 juta metrik ton beras, mengurangi volume impor menjadi sekitar 3,5 juta metrik ton dari 3,8 juta metrik ton pada 2022.

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU