Pemerintah Jamin Tak Ada Kenaikan Harga BBM dalam Waktu Dekat
Energi | 6 Februari 2024, 06:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah tidak akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam waktu dekat.
Namun pemerintah akan terus mengevaluasi pergerakan harga minyak dunia sambil melihat kecukupan anggaran negara.
"Ini masih Februari, jadi ruangan fiskal masih cukup luas. Jadi tidak ada kenaikan (harga BBM) dalam waktu dekat," kata Airlangga saat konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 di Jakarta, Senin (5/2/2024).
"Kita lihat, kita kan bisa evaluasi (minyak mentah dunia) 6 bulan pun, anggarannya masih cukup tersedia," tambahnya.
Sebelumnya, Pertamina memastikan bahwa harga seluruh Jenis BBM Umum atau Non Subsidi tidak mengalami kenaikan.
Baca Juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell dan BP per 1 Februari 2024, Ada yang Naik
Berdasarkan ketentuan Kepmen ESDM No.245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No 62/K/12/MEM/2020 tentang Formulasi Harga JBU atau BBM Non Subsidi, per 1 Februari 2024 operator hilir Migas telah melakukan penyesuaian harga BBM di SPBU.
Namun, khusus harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan atau masih sama dengan periode Januari 2024.
Menteri BUMN Erick Thohir mendukung keputusan Pertamina untuk tidak menaikkan harga BBM Non Subsidi, walaupun harga di SPBU kompetitor lain sudah naik.
"Keputusan Pertamina tidak menaikkan harga BBM tentu baik untuk menjaga stabilitas dan juga daya beli masyarakat. Disinilah peran BUMN kepada masyarakat. Pertamina juga sudah melakukan efisiensi dalam proses bisnisnya sehingga bisa menghasilkan BBM dengan harga terbaik,” tutur Erick dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/2/2024).
Baca Juga: Link, Cara dan Syarat Daftar Pelatihan Samsung Innovation Campus, Dibuka Sampai 11 Februari
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, Pertamina serius menjalankan efisiensi dengan digitalisasi yang terintegrasi pada semua proses bisnis dari hulu ke hilir.
Sehingga berdampak pada efisiensi biaya produksi dan bisa memberikan harga terbaik untuk masyarakat.
“Dengan digitalisasi ini yang bisa merubah operating model atau cara bekerja yang pada akhirnya bisa menciptakan value dalam bentuk cost optimization, sehingga Pertamina bisa memproduksi dan memberikan BBM dengan harga terbaik kepada masyarakat,” ungkap Nicke dikutip dari laman resmi Pertamina, Senin (5/2).
Baca Juga: Segera Berlaku, Ini Besaran Tarif Tol Indralaya-Prabumulih yang Dikelola Hutama Karya
Nicke menambahkan, harga jenis BBM Non Subsidi bersifat fluktuatif mengikuti komponen penentuan harga. Antara lain harga minyak mentah dan nilai kurs, termasuk kondisi sosial ekonomi masyarakat.
"Harga BBM di SPBU Pertamina lebih kompetitif. Sebagai BUMN, dalam penetapan harga BBM Non Subsidi, kami tetap mempertimbangkan banyak aspek, termasuk daya beli masyarakat," ucapnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara, Kompas.tv