Jokowi Ungkap RI akan Ekspor 6 Pesawat dan 2 Kapal Perang ke Filipna
Ekonomi dan bisnis | 12 Januari 2024, 05:45 WIBMANILA, KOMPAS.TV- Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia khususnya dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Jokowi mengungkap, saat ini sedang diproses pengadaan enam unit pesawat NC212i produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk Filipina. Hal tersebut ia sampaikan saat menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Eduardo Gerardo C. Teodoro Jr. pada Kamis (11/1/2024).
“Saya mengapresiasi kepercayaan Departemen Pertahanan Nasional Filipina terhadap produk-produk BUMN Indonesia khususnya produk alutsista seperti pesawat dan kapal,” kata Jokowi dalam pertemuan di Peninsula Manila Hotel, Manila, Filipina.
Baca Juga: Kunjungi Pabrik Kopi Indonesia di Filipina, Ini Harapan Presiden Jokowi
Terkait kerja sama pengadaan pesawat, ia menyebutkan, hubungan kerja sama tersebut telah terjalin lama.
“Ini bukan pertama kali, hubungan ini telah terjalin selama 38 tahun. Bahkan di 2018 PTDI sudah kirimkan 2 unit pesawat NC212i,” ujarnya.
Jokowi meyakini kedua negara dapat terus memperkuat kerja sama tersebut termasuk melalui rencana akuisisi pesawat anti-submarine warfare oleh angkatan laut Filipina.
Selain itu, Indonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI yang dapat dikonfigurasi untuk menjalankan misi perang antikapal selam.
Baca Juga: Gaya Jokowi Joget Goyang 'Gacor' Bareng Mitra Ojol di Hanoi Vietnam
“Kami berharap Indonesia dapat terus mendukung kebutuhan pesawat Filipina melalui G-to-G (antarpemerintah) dengan skema kontrak langsung sebagai komitmen kemitraan jangka panjang,” tutur Presiden Jokowi.
Selain pengadaan pesawat, Indonesia-Filipina juga melakukan kerja sama dalam pengadaan produk alutsista lainnya yaitu kapal.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, kedua negara telah menandatangani kontrak pengadaan dua kapal perang landing dock produksi PT PAL yang sebelumnya juga telah terlaksana di tahun 2016 dan 2017.
“Sekali lagi terima kasih atas kepercayaan Filipina terhadap produk alutsista Indonesia. Saya yakin ke depan akan terjalin kerja sama yang lebih banyak lagi,” ucapnya.
Baca Juga: 331 Juta Orang Naik KRL di 2023, KCI Impor 3 Trainset untuk Layani Penumpang
Di hari yang sama, Presiden Jokowi juga menerima kunjungan kehormatan Menteri Transportasi Filipina Jaime Bautista. Dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara mengapresiasi dukungan dan kepercayaan Departemen Transportasi Filipina terhadap BUMN Indonesia.
Dimana PT PP dan PT Adhi Karya baru saja menandatangani Joint Venture Kontrak untuk North-South Commuter Railway Project. Ia berharap kerja sama tersebut dapat segera ditindaklanjuti dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking.
Untuk itu, Presiden menekankan pentingnya komitmen kuat kedua pihak agar proyek kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditentukan.
“Selain itu, ke depannya saya harap kerja sama dapat diperluas guna mendukung inisiatif pemerintah Filipina untuk lakukan percepatan pembangunan,” ujar Jokowi.
Baca Juga: Bos KAI Commuter Sebut Tarif KRL akan Naik di 2024: Tunggu Tanggal Mainnya
Presiden Jokowi juga berharap Indonesia dan Filipina dapat terus meningkatkan kerja sama di bidang transportasi. Indonesia dan Filipina diyakini dapat terus saling mendukung dan menjalin kerja sama serta komunikasi yang baik, termasuk memfasilitasi sektor bisnis di bidang transportasi.
“Terima kasih Sekretaris Bautista atas kepercayaannya pada BUMN Indonesia dan atas pertemuan yang produktif ini,” tutup Jokowi.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV